Jakarta, ILLINI NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergairah pada perdagangan sesi I Rabu (4/12/2024), di tengah masuknya kembali dana investor asing ke pasar saham Indonesia setelah investor asing belakangan ini menerbitkan saham Indonesia. .
Hingga pukul 11:05 WIB, IHSG menguat 1,66% ke 7.315,71. Terakhir, IHSG berhasil kembali ke level psikologis 7.300, dimana IHSG terakhir berada di level psikologis tersebut yaitu pada perdagangan 6 November.
Nilai perdagangan indeks pada sesi pertama hari ini mencapai sekitar Rp 4,8 triliun dengan volume perdagangan 9,3 miliar saham dan 657.266 perdagangan. Sebanyak 369 saham menguat, 195 saham melemah, dan 209 saham cenderung stagnan.
Secara sektoral, sektor komoditas menguat paling cepat dan menjadi penopang IHSG terbesar pada sesi I kali ini, yakni mencapai 3,27%.
Sementara di sisi saham, emiten bank raksasa mendominasi dukungan IHSG, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang mencapai 13,1 poin indeks, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan 9 poin indeks, dan PT Bank. Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) 5,07 poin indeks.
Selain itu, ada dua emiten konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang turut turut mengibarkan IHSG dengan raihan indeks 14,5 dan 8,4 poin.
Berikut saham-saham penopang IHSG pada sesi I hari ini.
IHSG kembali bergairah di tengah masuknya kembali dana investor asing ke pasar saham Indonesia mulai kemarin. Data pasar menunjukkan pembelian bersih luar negeri yang tercatat (net buy) atau aliran masuk asing sebesar Rp 2,08 triliun, dengan rincian di pasar normal Rp 797 triliun dan di pasar normal Rp 1,28 triliun.
Bahkan, jumlah aliran masuk modal asing tersebut merupakan yang terbesar sejak 19 September 2024.
Ini merupakan exit pertama pasar reguler dan semuanya setelah exit berturut-turut sejak 6 November 2024.
Di sisi lain, IHSG antusias di tengah sikap pasar menantikan pidato Presiden Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, untuk mengantisipasi sinyal perkembangan ekonomi ke depan. . Kebijakan suku bunga Fed dan kondisi saat ini.
Powell akan berbicara pada Kamis pagi pukul 01:45 WIB waktu Indonesia. Investor menunggu sinyal arah kebijakan suku bunga The Fed menyusul rilis risalah FOMC bulan lalu.
Dalam risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada bulan November, pejabat Fed mengatakan inflasi melambat dan pasar tenaga kerja tetap kuat, memungkinkan penurunan suku bunga lebih lanjut bahkan dalam tahap tersebut.
Risalah rapat berisi beberapa pernyataan yang menunjukkan bahwa para pejabat merasa nyaman dengan laju inflasi, meskipun secara sebagian besar inflasi masih berada di atas target The Fed sebesar 2%.
Dengan mengingat hal tersebut, dan keyakinan bahwa situasi ketenagakerjaan masih cukup kuat, anggota FOMC mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga berikutnya mungkin terjadi, meskipun mereka tidak menentukan kapan atau seberapa besar penurunan tersebut.
āMembahas prospek kebijakan moneter, para peserta memperkirakan bahwa jika data tersebut sesuai dengan ekspektasi, dengan inflasi yang terus turun secara berkelanjutan menuju 2% dan perekonomian tetap mendekati puncak lapangan kerja, maka akan lebih tepat untuk secara bertahap bergerak menuju tingkat yang lebih netral mulai dari waktu ke waktu,” kata menit itu.
RISET ILLINI NEWS
[emailĀ dilindungi]Disclaimer: Artikel ini merupakan produk jurnalistik berupa Riset ILLINI NEWS. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut. (chd/chd) Simak video di bawah ini: Video: IHSG Kembali Menguat, Kembali ke 7.100 Artikel Berikutnya Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300