JAKARTA, ILLINI NEWS – Penerbit CNN PT. Century CNN Industry Tbk (CNTX) telah berubah statusnya dari perusahaan publik menjadi perusahaan tertutup atau yang dikenal dengan perusahaan saham. Hal ini berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 30 Oktober 2024.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), keputusan para mitra dalam proses menyetujui rencana Go Secret, termasuk pencatatan (delisting) saham tersebut dari Bursa Efek Indonesia. BEI), persetujuan perubahan status perseroan dari perseroan terbuka menjadi perseroan tertutup, dan direksi perseroan mempunyai wewenang untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan rencana swasta tersebut.
Selain itu, pengurus menyetujui perubahan seluruh anggaran dasar perseroan sehubungan dengan perubahan status dari perseroan terbuka terdaftar menjadi perseroan tertutup dan direksi perseroan memerintahkan segala tindakan yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan tersebut di Gereja. . Anggaran Dasar
Jumlah saham dengan hak suara yang sah yang pemiliknya menghadiri rapat atau diwakili oleh kuasanya dan persentase seluruh saham dalam perseroan yang mempunyai hak suara yang sah, yaitu 200.000.000 (70.000.000 saham Seri A dan 130.000 saham B. )
Jumlah saham yang pemilik atau agennya hadir atau diwakili dalam rapat tersebut adalah sebanyak 61.938.900 Saham Seri A dan 130.000.000 Saham Seri B yang mewakili 95,97% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan.
Sebanyak 16.909.900 saham merupakan pemegang saham independen perseroan, mewakili 70,22% dari seluruh saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen perseroan, yakni sebanyak 24.081.000 saham.
Sebelumnya, PT Century Rhonus Industry Tbk. (CNTX) berencana mencatatkan saham secara sukarela di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau secara pribadi dengan harga tender offer Rp 400 per saham.
Harga penawaran tender dipatok Rp 400 per saham. Berikut sah rumusnya menurut pasal 79 jo. Pasal 76 POJK No.3/2021 yang mewajibkan harga yang ditawarkan lebih tinggi dari rata-rata harga perdagangan harian maksimum di BEI dalam 90 hari terakhir sebelum pengumuman RUPS. Harga tersebut diperkirakan premium 181,7% dibandingkan rata-rata harga perdagangan harian yang hanya Rp 142 per saham.
Ejekan sukarela terhadap CNTX mengakhiri kinerja sahamnya karena kerugian finansial perusahaan. Selain itu, mulai tahun fiskal 2005, perusahaan tidak lagi membayar bunga karena saldo labanya negatif.
Suatu kekecewaan, mengingat terakhir kali menginvestasikan modalnya pada tahun 2001, CNTX tidak lagi mengeluarkan uang dari pasar modal dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya di masa depan. Kemudian, saham perseroan tidak memenuhi free floating stock di BEI. Alasan terakhir, saham CNTX tidak aktif diperdagangkan.
Saat ini, struktur pemegang saham CNTX meliputi Penfabric Sdn. Terbatas dengan kepemilikan 30%, Torre Industries, Inc. dengan 23,74%, PT Prospectus motor 11,97%, PT Budiman Kenkana Lestari 11,66%, PT Orientaltex dengan kepemilikan 10,15%.
Sedangkan jika mengacu pada harga saham terakhir, CNTX dipatok Rp 142 per saham. Pasar saham Rp 9,94 miliar. (ayh/ayh) Lihat di bawah: Video: Implikasi Kebangkrutan Sritex, Investor Bisa Hindari Saham Sektor TPT? Bos selanjutnya yang dibunuh secara paksa, dilarang mencalonkan diri di pasar modal Indonesia