JAKARTA, ILLINI NEWS – Pemadaman TI global yang dilakukan CrowdStrike berdampak negatif pada hasil kuartal ketiga Delta Air Lines. Ini menyusul penurunan harga saham sebesar 1,4% pada Kamis lalu.
Perusahaan yang bermarkas di Atlanta ini membukukan pendapatan di bawah ekspektasi Wall Street, sebagian disebabkan oleh penurunan pendapatan sebesar $380 juta akibat pembatalan penerbangan akibat pemadaman IT CrowdStrike secara global.
Bahkan dengan mempertimbangkan penghematan bahan bakar karena jumlah penerbangan yang lebih sedikit, biaya tenaga kerja dan penggantian dapat mencapai hingga $120 juta.
Secara keseluruhan, hal ini mengakibatkan penurunan laba per saham sebesar 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
CEO Delta Ed Bastian sangat marah dan terus mengambil tindakan hukum terhadap CrowdStrike dan Microsoft. Dari penurunan pendapatan unit sebesar 3,6% dibandingkan tahun lalu, hanya 1,1% yang disebabkan oleh gangguan TI.
Biaya unit inti tidak termasuk bahan bakar akan meningkat dari 5,7% menjadi 2,5%, yang mengakibatkan penurunan laba per saham sebesar 3,9%.
Sebagai referensi, Delta adalah maskapai penerbangan AS pertama yang melaporkan laba. Masalah yang membebani perusahaan pada musim panas ini juga dapat berdampak pada semua maskapai penerbangan lainnya, sehingga memberikan tekanan pada saham mereka.
Saham maskapai penerbangan lain, termasuk United Airlines, naik 1,4% pada hari Kamis, sementara American Airlines dan Southwest Airlines masing-masing turun 1,3% dan 0,4%.
Delta mengatakan kapasitas akan meningkat 3 hingga 4 persen setiap tahunnya mulai Oktober hingga Desember 2024. Ini adalah laju paling lambat sejak tahun 2021, namun masih berada dalam perkiraan analis. (mkh/mkh) Simak videonya di bawah ini. Video: Kebijakan Tarif Trump Timbulkan Kekhawatiran, IHSG dan Rupiah Akan Merah Artikel Berikutnya AirAsia Luncurkan Rute Brunei Darussalam