Jakarta, ILLINI NEWS – Belum lama ini, komedian Dustin Tiffany tiba-tiba menjadi sorotan karena kisahnya menghabiskan Rp 1,8 miliar untuk membeli aset seperti mobil dan rumah sebelum menikah. Kedua properti tersebut konon dibeli sebagai persiapan pernikahan.
“Uang, terima kasih Tuhan. Mobil juga merupakan uang tunai. Benar sekali (rumah Rp 1,5 miliar). Iya (mobil Rp 300 juta),” ujar pria berjuluk Zero Logic di FYP Trans7 yang tayang 13 September 2024.
Alasan Dustin membayar semuanya secara tunai adalah karena dia tidak mau repot dengan pinjaman.
“Saya mudah pusing memikirkan apa pun, jadi saya hanya ingin uang. Saya ingin sakit kepala itu untuk saya, saya tidak ingin orang lain,” katanya.
Uniknya, Dustin berhemat dengan memberikan uang hasil pekerjaannya di dunia entertainment kepada ibunya.
“Misalnya saya ingin menghemat uang ibu saya, saya buatkan jajan lagi, 80 persen akan tinggal bersama ibu saya karena saya yang bekerja, dan apapun yang mereka mau, akan saya lakukan. nanti karena saya bekerja untuk mereka semua,” ujarnya.
Ambil hikmah dari Dustin: Saat punya banyak tabungan, membeli rumah dan mobil secara tunai pasti tidak akan jadi masalah. Namun, Anda harus bisa memastikan bahwa setelah melakukan pembelian, Anda masih memiliki tabungan minimal 15% dari total biaya dan dana darurat Anda.
Jadi bisakah kita semua menerapkan prosedur untuk menghemat 80% pendapatan kita dengan mewariskan uang tersebut kepada ibu kita dan menghasilkan Rp 1,8 miliar? Berikut pembahasannya. Semuanya akan tergantung pada besar kecilnya penghasilan Anda dan…
Ketika hanya 20% dari pendapatan bulanan Anda yang mampu memenuhi kebutuhan hidup, maka tidak ada masalah untuk mengalokasikan 80% uang Anda untuk tabungan.
Namun, jika Anda memberikan uang kepada orang lain, uang tersebut mungkin tidak menghasilkan bunga atau penghasilan. Di bawah ini adalah contoh menabung Rp 1 juta yang mungkin ingin Anda ketahui.
Tentu saja, semakin banyak bunga yang Anda peroleh, semakin banyak pula uang yang Anda hasilkan. Namun, semakin tinggi return, semakin besar pula risiko yang harus Anda tanggung.
Faktor lain selain bunga yang juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan hasil tabungan adalah jumlah uang yang ditabung dan jangka waktu investasi. Semakin lama jangka waktu investasi, semakin tinggi pula pendapatan yang bisa Anda peroleh.
Lalu apa jadinya jika yang bersangkutan tidak memahami instrumen keuangan yang tersedia?
Tentu saja mereka bisa memulainya dengan instrumen yang lebih berisiko seperti reksa dana pasar uang.
Reksa dana merupakan platform yang digunakan manajer investasi untuk menghimpun dana dari investor. Jika jenisnya pasar uang, maka portofolio reksa dana ini mencakup kumpulan deposito dan surat utang korporasi yang jangka waktunya kurang dari satu tahun, sehingga dapat dikatakan risiko instrumen ini sangat rendah dan dapat dimanfaatkan oleh siapa saja. menabung uang secara teratur atau belajar berinvestasi.
(aak/aak) Tonton video di bawah ini: Video: Simak! Strategi untuk bertahan hidup dalam perekonomian yang sulit