Jakarta, ILLINI NEWS – Situasi di Semenanjung Korea sedang memanas. Korea Utara (Korea Utara) menyatakan telah memerintahkan pasukan dikerahkan di dekat perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel) untuk mempersiapkan baku tembak pada hari Minggu.
Mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan Korea Utara, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan bahwa Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) mengeluarkan perintah operasional sementara kepada unit artileri gabungan pada 12 Oktober di sepanjang perbatasan. “Bersiap sepenuhnya untuk melepaskan tembakan,” kata juru bicara pemerintah, Senin (14/10/2024), dikutip AFP.
KCNA mengatakan pasukan lain telah diperintahkan untuk meningkatkan pengawasan hingga siaga penuh. Pada saat yang sama, pangkalan pertahanan udara telah diperkuat di ibu kota Pyongyang.
Perlu dicatat bahwa hubungan antar Korea berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir. Awal tahun ini, pemimpin Kout Kim Jong Un menggambarkan Korea Selatan sebagai “musuh bebuyutan” negaranya.
Sebelumnya pada hari Jumat, Korea Utara mengatakan bahwa Korea Selatan telah mengirim pesawat tak berawak yang membawa selebaran propaganda ke wilayah udara Pyongyang pada 3 Oktober. Hal ini disusul dengan kejadian baru pada Rabu dan Kamis pekan lalu.
“Drone yang dikatakan dikerahkan dari Korea Selatan menyebarkan propaganda anti-pemerintah, dan pamflet tersebut berisi rumor yang menghasut dan sampah,” tulis KCNA.
“Menerbangkan drone di wilayah udara Pyongyang dapat dianggap sebagai serangan militer,” kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara, menurut KCNA.
“Ini adalah tindakan provokasi serius yang tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat dimaafkan,” tulis situs tersebut.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun awalnya menolak permintaan tersebut. Namun Kepala Staf Gabungan negara tersebut kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak dapat memastikan apakah tuduhan Korea Utara itu benar atau tidak.
(sef/sef) Tonton video di bawah ini: Video: Korea Utara meledakkan jalan yang menghubungkan Korea Selatan Artikel berikutnya Perang Korea terancam meletus lagi, apakah perjanjian militer dilanggar?
