berita aktual Era Suku Bunga Tinggi Berakhir? Ini Jawaban Tak Terduga Sri Mulyani!

Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membantah pengumuman yang menganggap waktu bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunga sudah berakhir, hanya karena bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve Bank, menurunkan suku bunga The Fed. Dana sebesar 50 basis poin (bps) pada September 2024.

Dengan penurunan suku bunga The Fed, maka suku bunga acuan bank sentral AS saat ini berada pada kisaran 4,75-5,00%, sebelumnya ditetapkan pada kisaran 5,25-5,50%. Menurut Sri Mulyani, suku bunga masih tinggi setelah meningkat sekitar 500 bps dalam empat tahun terakhir.

Sebelumnya Pak Royke (Kepala Eksekutif BNI) mengatakan era suku bunga tinggi sudah berakhir, padahal di Amerika suku bunganya 5%, 4,75% belum turun, bahkan sekarang masih naik. .” kata Sri Mulyani di Jakarta Convention Center, Selasa (8/10/2024).

Namun menurut Sri Mulyani, situasi perekonomian Indonesia saat itu masih mengalami kemajuan positif, hal ini disebabkan oleh keberhasilan menjaga defisit transaksi berjalan pada tingkat yang rendah, dan kemampuan menjaga surplus perdagangan dalam beberapa tahun terakhir, dibandingkan dengan kondisi perekonomian saat ini. untuk keras kepala. musim 2014-2015.

“Indonesia sudah merasakan dampak kekerasan. Artinya baru diumumkan, belum dilaksanakan, kita sedang demam dan mungkin akan menghadapi permasalahan nyata dalam makro perdamaian kita,” kata Sri Mulyani. .

“Bayangkan yang terjadi pada tahun 2022, 2023, 2024 hingga Semester 1 meningkat lebih dari 500 bps. Tetap disini, kalau ini investor berarti pinjam uang, jadi diketahui suku bunganya akan naik 500 bps. , IRR (Internal Rate of Return) Anda akan runtuh, dan ada kemungkinan NPL (Non-Performing Loan) yang berdampak pada perekonomian. kaya,” katanya.

Oleh karena itu, tegasnya, di tengah periode tingginya suku bunga pada 2022-2024, Indonesia tidak akan menghadapi krisis, meski The Fed tidak hanya mengumumkan, namun telah menerapkan kenaikan suku bunga.

“Kita masih bisa terus melaju dengan baik, ini menunjukkan ketahanan kita masih baik dan ini karena alasan seperti mendukung pendaratan, jadi kalau dilihat dari 10 tahun di tengah guncangan sejarah dan banyak lagi. dalam hal epidemi, konflik geopolitik.

Sri Mulyani juga menegaskan, segala pencapaian dalam menjaga stabilitas sektor perekonomian tidak lepas dari pengelolaan keuangan yang baik dan kebijakan keuangan yang dikoordinasikan antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.

“Jadi kalau kita lihat stabilitas fiskal makro, itu bukan hasil otomatis, memang seharusnya begitu. Banyak negara saat ini memiliki sistem makro dan anggaran yang buruk, inilah yang perlu kita lindungi dan manfaatkan untuk pemerintahan baru. untuk memulai dengan awal yang baik,” ujarnya. (arj/mij) Simak video di bawah ini: Video: Sri Mulyani mengungkap berbagai cara penyelundupan ke NKRI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *