JAKARTA, ILLINI NEWS – Peternak sapi perah melakukan aksi untuk memproduksi susu segar. Dewan Persusuan Nasional (DPN) mencatat 200 ton susu segar per hari terbuang.
Ketua DPN Teguh Boediyana menjelaskan, tindakan ini diambil karena perusahaan pengolahan susu tersebut menghalangi pengumpulan susu yang dihasilkan oleh peternak sapi perah. Dia mengatakan dalam pernyataan resmi pada hari Minggu bahwa “tindakan yang tidak menarik susu segar dari peternak sapi perah adalah akibat dari kurangnya undang-undang dan peraturan yang melindungi bisnis. dari peternak sapi perah kecil. dan menjamin kualitas produk susu segar. (10/11/2024).
Oleh karena itu, Teguh meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan pemerintah atau arahan presiden untuk melindungi keberadaan usaha susu. Peraturan ini dapat menggantikan Peraturan Presiden Nomor.
DSN juga meminta pemerintah untuk memperbaiki peraturan tarif impor susu terkait dengan praktik pengumpulan susu baru. Proses ini dilaksanakan sebelum masa reformasi dan dikenal dengan bukti penerimaan (BUSEP).
Teguh menambahkan, pemerintah juga ingin mendirikan perusahaan susu nasional yang fokus mengelola sistem susu segar sendiri untuk mendukung program bebas pangan yang diusung Presiden Prabowo.
Dikatakannya, yang keempat, pemerintah akan melakukan aktivitas ketat di sektor produksi susu segar agar bisa mendapatkan susu segar dari peternak sapi perah kecil, sehingga tidak ada kendala konsumsi susu segar seperti sekarang.
Menurut detikjatim, peternak sapi perah asal Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur masih banyak membuang susu segar karena industri pengolahan susu dibatasi oleh peternak lokal, seiring dengan meningkatnya impor susu sapi belakangan ini.
Sebelum adanya pembatasan, pengiriman susu per hari bisa mencapai 100 ton-200 ton. Namun kini hanya sekitar 40 ton saja.
(mkh/mkh) Tonton video di bawah ini: Sebelum pemerintahan baru, impor susu dan hewan ternak meningkat.