Jakarta, ILLINI NEWS – Kelompok petani rumput laut di Dusun Semaya, Desa Suana, Nusa Penida, Bali, berhasil menjaga kapasitas dan kualitas produk rumput laut. Kelompok yang dibentuk pada tahun 2012 ini menjaga kualitas rumput laut agar tetap stabil di pasaran.
Ketua klaster, I Nyoman Sudastra menjelaskan, kelompok ini didirikan untuk menyatukan pandangan para petani rumput laut dengan tetap menjaga kualitas produk dengan menyiapkan lahan dan mencari benih berkualitas.
“Kami memilih benih yang berkualitas agar pertumbuhannya optimal dan mempersiapkan lahan dengan matang. Pemanenan biasanya dilakukan setiap bulan, namun bisa lebih sering tergantung luas lahan yang kami kelola,” ujarnya, dikutip Selasa (8/10/2024).
Dijelaskannya, warga Dusun Semaya saat ini mayoritas berprofesi sebagai petani rumput laut dan pendapatan dari budidaya tersebut memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Tidak hanya laki-laki yang terlibat dalam budidaya, perempuan juga berperan aktif.
Salah satunya adalah Ni Wayan Sari Warningsih, anggota klaster yang melakukan inovasi dengan mengolah rumput laut menjadi produk bernilai tambah seperti kerupuk rumput laut.
Untuk meningkatkan kapasitas produksi, sebagian besar petani rumput laut mendapat dukungan permodalan dari BRI melalui KUR BRI. Petani juga mendapatkan pelatihan dan kemudahan dalam bertransaksi keuangan melalui BRImo.
Ni Wayan Sari Warningsih mengucapkan terima kasih kepada BRI yang telah memberikan dukungan untuk memperkuat sarana pendukung produksi seperti jaring dan tali. Hal ini membantu kelompok tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi rumput lautnya.
“BRImo kita pakai untuk transaksi jual beli, dari pabrik juga, baik eksportir, kalau kita kirim transfernya lewat BRImo. Bicara modal dari BRI itu luar biasa karena ketika saya mulai berbisnis ini saya dibantu oleh BRI. Oleh karena itu saya sering bilang bahwa BRI “Orang tua saya yang lain yang telah membantu saya dalam segala usaha saya,” jelasnya.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan Klaster Bisnis merupakan pemberdayaan kelompok usaha yang dibentuk berdasarkan kesamaan usaha dalam satu wilayah. Terciptanya kerahasiaan dan kesatuan dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha para anggota.
Hingga akhir Agustus 2024, BRI tercatat memiliki 32.449 klaster usaha yang tergabung dalam program Klaster My My Life. BRI juga menyelenggarakan lebih dari 2.000 pelatihan dalam program Klaster My My Life.
Supari menambahkan, program Klaster Hidupku merupakan salah satu strategi yang mengedepankan pemberdayaan.
“Secara keseluruhan, strategi bisnis mikro BRI pada tahun 2024 akan fokus pada pemberdayaan sebelum pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen terhadap pelaku UMKM memiliki kerangka pemberdayaan mulai dari tahap pondasi, integrasi, hingga interkoneksi,” kata Supari. (hura/hura) Tonton video di bawah ini: Video: Hilirisasi Rumput Laut, Untungkan Petani – Bantu Ketahanan Pangan Artikel Selanjutnya BRI Bawa Klaster Bisnis Pak Kain Kentang Berhasil Upgrade