illini berita IHSG Naik Tipis Ditopang Pergerakan 5 Saham Ini

Jakarta, ILLINI NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada sesi I perdagangan Senin (7/10/2024), menyusul rilis data cadangan devisa Indonesia September 2024 yang cenderung sedikit menurun.

Pada pukul 12.00 WIB, IHSG menguat 0,05% di 7.500.133. IHSG kembali bergerak ke level psikologis 7.500 pada sesi pagi ini.

Nilai transaksi indeks pada Sesi I hari ini mencapai kurang lebih Rp 5,8 triliun, termasuk 14 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 707.225 kali. Sebanyak 280 saham menguat, 270 melemah, dan 238 cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor yang paling cepat rebound adalah sektor teknologi yang menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi pagi ini dengan menguat 3,38%.

Sementara dari sisi saham, emiten konglomerat Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menjadi pendukung terbesar IHSG pada awal sesi hari ini dengan kenaikan 8,3 poin indeks.

Berikut peristiwa-peristiwa yang mendukung IHSG pada sesi I hari ini.

IHSG sedikit pulih pasca rilis data cadangan devisa Indonesia periode September 2024 yang cenderung sedikit berbeda.

Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia masih tinggi yakni sebesar US$149,9 miliar pada akhir September 2024. Posisi ini turun dibandingkan posisi akhir Agustus 2024 sebesar $150,2 miliar.

Perkembangan cadangan devisa antara lain dipengaruhi oleh pelunasan utang luar negeri pemerintah. Saldo cadangan devisa pada akhir September 2024 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa mampu mendukung ketahanan sektor luar negeri dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI.

Ke depan, BI meyakini cadangan devisa masih cukup untuk mendukung ketahanan sektor eksternal. Prospek ekspor tetap positif, neraca transaksi keuangan dan modal diperkirakan terus mencatat surplus seiring dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang menarik sehingga akan mendukung terjaganya ketahanan eksternal.

Denny menegaskan, BI juga terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal untuk menjaga stabilitas perekonomian guna mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Di sisi lain, pasar terus mengikuti perkembangan Timur Tengah yang bahkan hingga saat ini sedang memanas. Awal pekan lalu, Iran menembakkan sekitar 180 roket ke Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, keduanya memiliki hubungan dekat dengan Teheran.

Seorang warga Palestina tewas dalam serangan di Tepi Barat, sementara militer Israel mengakui beberapa proyektil menghantam pangkalan udaranya. Serangan itu terjadi setelah apa yang Israel sebut sebagai “operasi darat terbatas” di Lebanon selatan melawan Hizbullah.

Ada kekhawatiran panasnya perang akan meningkatkan ketidakpastian perekonomian global, sehingga pasar saham dan mata uang bisa tertekan. Namun di sisi lain, perang dapat menyebabkan harga banyak komoditas, mulai dari emas hingga minyak, meroket.

RISET ILLINI NEWS

[email dilindungi]Disclaimer: Artikel ini merupakan produk jurnalisme opini dari ILLINI NEWS Research. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, oleh karena itu kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun yang timbul dari keputusan ini. (chd/chd) Simak videonya di bawah ini: Video: Respon Positif Pemerintahan Prabowo, IHSG menguat 7 hari berturut-turut Artikel berikutnya IHSG meroket jelang long weekend, berikut alasannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *