Jakarta, ILLINI NEWS – PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menyebutkan tahun ini akan menjadi tahun rekor terakhir bagi komoditas batu bara. Direktur PT Bumi Resources Tbk. Menurut Rio Supin, kebutuhan batu bara berangsur-angsur menurun.
“Apalagi pada periode setelah tahun 2024, kebutuhan batu bara akan didorong oleh negara-negara maju dan Tiongkok yang akan sangat menurun. Oleh karena itu, tahun 2024 seharusnya menjadi puncak atau puncak penggunaan batu bara, setelah itu diperkirakan penggunaan batu bara akan menurun secara signifikan. ,” ujarnya. Auditorium Bank Mega Karate Repnas Nasional acaranya, Senin (15/10).
“Kalau untuk industri batu bara saat ini. Jadi berdasarkan data yang diberikan IEA, kita bisa melihat penurunan permintaan batu bara yang sangat signifikan pada periode hingga tahun 2050,” lanjutnya.
Rio mengaitkan penurunan permintaan batu bara dengan tren transisi energi di hampir semua sektor. Dengan demikian, bisnis batu bara menjadi salah satu komoditas yang terdampak.
“Oleh karena itu, sangat relevan kita membicarakan transisi energi, karena salah satu perusahaan yang akan terkena dampak transisi energi ini adalah bisnis batu bara,” ujarnya.
Di tengah permasalahan menurunnya permintaan industri batubara, cadangan batubara Indonesia sendiri saat ini memiliki sumber daya sekitar 110 miliar dan cadangan batubara tersedia sekitar 36 miliar ton. “Kita harus pikirkan, kalau konsumsi batu bara turun banyak, apa yang terjadi dengan cadangan kita,” imbuhnya.
Namun BUMI telah menyiapkan rencana bisnis ke depan untuk menghadapi tantangan tersebut. Karena mereka memahami bahwa bisnis ini tidak bisa bertahan lama di masa depan.
“Tapi BUMI punya rencana jangka menengah dan panjang, kita pasti perlu mengurangi ketergantungan pada batu bara untuk pendapatan atau portofolio kita,” imbuhnya.
Apalagi tuntutan waktu dan perubahan iklim menyebabkan berkurangnya bisnis batubara baru. “Khusus di bisnis batu bara, undang-undang saat ini mewajibkan anak-anak perusahaan kami masuk ke bisnis hilir batu bara,” tutupnya. (dce/dce) Tonton video di bawah ini: Video: Mengapa COP 29 di Baku Azerbaijan dianggap yang terburuk Artikel selanjutnya BUMI Group raih 5 penghargaan di TOP CSR Awards 2024