Jakarta, ILLINI NEWS – Sebagian saham PT Net Visi Media Tbk (NETV) akan jatuh ke pangkuan PT MD Entertainment Tbk. (FILM) dengan melakukan penambahan modal tanpa hak menerbitkan terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private penempatan.
Sebelumnya NETV melakukan aksi korporasi yaitu stock split 2:1 atau penggabungan dua saham menjadi satu dengan nilai bersama baru. Melalui patungan ini, konglomerat Pandu Sjahrir akan memegang 10,67%.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), NETV mengakumulasi kerugian dan kekurangan modal masing-masing sebesar Rp3.523.570.216.575 dan Rp596.361.785 berdasarkan laporan keuangan konsolidasi NETV untuk periode empat bulan yang berakhir pada 30 April 2024.
Untuk meningkatkan posisi keuangannya, Perseroan mencari investor strategis di ekosistem industri media dan hiburan yang diyakini memiliki kekuatan finansial dan memberikan kemitraan operasi yang menguntungkan.
Untuk meningkatkan solvabilitas, NETV berupaya melunasi pinjaman yang akan segera jatuh tempo melalui perjanjian kredit dengan Newton Capital Ltd. untuk memodifikasi. (NCL) pada 5 April 2024. NETV telah menandatangani Rs 882,6 miliar untuk digunakan sebagai pembayaran di muka penyetoran modal di PT Net Mediatama Televisi (NMT) untuk melunasi pinjaman NMT kepada NCL.
NCL merupakan perusahaan investasi British Virgin yang sahamnya dikuasai sepenuhnya oleh Paloma Capital Ltd dan bukan merupakan bagian dari mitra perusahaan. Pengendali Paloma Capital adalah Pandu Sjahrir yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden dan Direktur PT TBS Energi Utama Tbk. (BUS).
Sebelumnya, pada 2 Februari 2024, NCL membeli utang tersebut dari Bank PT CIMB Niaga Tbk. pada tingkat yang sama. Dalam negosiasi dengan NCL, perseroan berhasil membatalkan beban bunga yang ditangguhkan dan biaya restrukturisasi sebesar Rp 269,4 miliar, serta pengurangan biaya pendanaan karena pinjaman NCL bebas bunga. Pinjaman NCL tersebut jatuh tempo pada 5 Oktober 2024.
Selain itu, pada tanggal 26 Agustus 2024, FILM dan NCL menandatangani Perjanjian Jual Beli Aset Pinjaman antara FILM dan NCL, yang mengatur bahwa NCL akan mentransfer kepada FILM sebagian dari hasil pembagian berdasarkan Perjanjian Pinjaman NCL sebesar Rp. 661.947.341.364 .
Setelah selesainya pelaksanaan PMTHMETD, FILM akan menjadi pemegang saham terbesar Perseroan dengan kepemilikan sekitar 60,98% atau 25.220.946.827 saham senilai Rp1.261.047.341.350.
Sedangkan NCL akan memiliki 10,67% saham atau 4.412.982.275 lembar saham senilai Rp 220.649.113.750.
PMTHMETD ini diharapkan dapat mengurangi beban keuangan perseroan dan memperbaiki struktur keuangan perseroan sehingga tampil sebagai pilihan terbaik bagi perseroan.
Pelaksanaan PMTHMETD akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan RUPS pemegang saham yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2024.
Sehubungan dengan rencana penggunaan dana PMTHMETD Perseroan, sebesar Rp 220.649.113.788 akan digunakan untuk konversi seluruh tagihan NCL sesuai dengan Perjanjian Kredit NCL, dan Rp 661.947.341.364 akan digunakan untuk konversi seluruh tagihan NCL. FILM yang digunakan. sesuai dengan perjanjian kredit NCL. (mkh/mkh) Tonton video di bawah ini: Video: Bisakah IHSG dan Rupiah kembali “good weekend” sebelum libur panjang? Artikel selanjutnya terungkap! Manoj Punjabi menghabiskan begitu banyak uang untuk mengambil alih NETV