JAKARTA, ILLINI NEWS – Harga emas global sedikit melemah di tengah ketidakpastian memanasnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Refinitiv, harga emas global di pasaran pada Senin (28/10/2024) tercatat sebesar 2,733.02 USD per troy ounce pada pukul 6.00 WIB, turun 0,5% dari posisi sebelumnya
Meski harga emas membaik, harga tiap troy ounce tetap tinggi hingga 2.700 dollar AS. Hal ini disebabkan adanya perasaan ketidakpastian yang meningkatkan permintaan terhadap aset-aset safe haven, salah satunya logam mulia.
Timur Tengah terbakar habis setelah militer Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap Iran pada Sabtu (26/10/2024) pagi. Warga Teheran melaporkan mendengar beberapa ledakan di ibu kota Iran dan sekitarnya.
Serangan ini menimbulkan kekhawatiran internasional karena akan memasuki tahun kedua serangan Israel terhadap Hamas di Timur Tengah, dan akan berujung pada perang yang lebih luas di Timur Tengah. Di sisi lain, Israel juga berperang melawan Hizbullah di Lebanon selatan.
Sebagai tanggapan, Arab Saudi juga menyerukan toleransi maksimum dan menyerukan komunitas internasional untuk mengambil tindakan guna mengurangi ketegangan dan mengakhiri perang di wilayah tersebut.
Meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah tentu akan membuat para pelaku pasar, termasuk investor, waswas dalam berinvestasi pada aset-aset berisiko. Bukan tidak mungkin para pelaku pasar akan mendapatkan keuntungan lebih awal, sehingga mereka akan memiliki uang tunai atau mungkin menempatkan dananya pada instrumen investasi yang tingkat proteksi atau safe haven-nya lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
Di sisi lain, dengan hanya dua minggu tersisa menuju pemilihan presiden AS, mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris sedang berjuang keras untuk memenangkan beberapa negara bagian lainnya yang diperebutkan.
Ketidakpastian mengenai pemilihan presiden AS juga telah meningkatkan permintaan emas, karena survei menunjukkan persaingan untuk mendapatkan jabatan di Gedung Putih sangat ketat.
Riset ILLINI NEWS (Ras/Etnis)