illini berita La Nina Sudah Masuk RI, Ini Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan

Jakarta, ILLINI NEWS – La Niña tampaknya akan memasuki Indonesia, dikonfirmasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Faktanya, situasi tersebut benar-benar terjadi dalam 2 hari atau 20 hari sejak awal Januari 2024.

La Niña adalah iklim yang tidak biasa yang ditandai dengan suhu permukaan laut (SPL) di bawah normal di Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur.

Kondisi ini biasanya diikuti dengan perubahan pola sirkulasi Walker (sirkulasi atmosfer timur-barat yang terjadi di dekat garis khatulistiwa; terdapat angin di atas garis khatulistiwa dan dapat terus mempengaruhi kondisi cuaca dan iklim global).

Berdasarkan situs BMKG, peristiwa La Niña dapat terjadi setiap beberapa tahun sekali, dan setiap peristiwa dapat berlangsung antara beberapa bulan hingga dua tahun.

Wakil Direktur Klimatologi BMKG Aldacena Sopahelwakan mengatakan terjadinya La Niña akan mengganggu musim hujan di Indonesia. Ia mengatakan, musim hujan di Indonesia akan normal hingga di atas normal.

“Musim hujan yang akan datang, saat fenomena La Niña lemah, kemungkinan besar akan membawa kadarnya dari normal menjadi di atas normal,” ujarnya saat dikonfirmasi ILLINI NEWS.

Kondisi normal mengacu pada kondisi iklim jangka panjang, yakni 30 tahun.

“Akan lebih basah atau di atas normal dibandingkan rata-rata musim hujan 1991-2020,” jelas Aldacena.

Sebagai acuan, BMKG mencatat 28% ZOM (wilayah musiman) Indonesia jatuh pada musim hujan.

Daerah yang sedang musim hujan antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, sebagian Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung Barat, sebagian Banten, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah, Kalimantan Barat. , Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur.

Kemudian sebagian Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara Selatan, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat, dan sebagian Papua.

Secara umum, dampak peristiwa La Niña berbeda-beda tergantung waktu. Pada bulan Juni, Juli, dan Agustus (JJA), peristiwa La Niña meningkatkan curah hujan di banyak wilayah Indonesia.

Sebaliknya, jika La Niña terjadi pada bulan September hingga Oktober hingga November, diperkirakan akan terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Pada bulan Desember-Januari-Februari dan Maret-April-Mei, peristiwa La Niña berdampak pada wilayah timur Indonesia dengan curah hujan yang meningkat.

“Peningkatan curah hujan saat terjadi La Niña biasanya lebih tinggi 20-40% dibandingkan curah hujan normal. Namun ada wilayah yang curah hujannya meningkat lebih dari 40%,” tulis BMKG.

“Pada puncak musim hujan pada bulan Desember hingga Januari dan Februari, La Niña tidak berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah tengah dan barat Indonesia karena keterkaitannya dengan sistem monsun tropis,” jelas BMKG.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini curah hujan tinggi dengan status ‘waspada’, ‘menunggu’ dan ‘peringatan’, berlaku hingga awal November 2024. Klik di sini untuk daftar

Daerah yang berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat

Seperti diketahui, peristiwa La Niña tengah melanda Indonesia dalam beberapa hari terakhir, meski intensitasnya tidak sama, namun sebaran hujan di Indonesia nampaknya mulai merata.

Jadi, wilayah mana yang diperkirakan akan cerah tergantung pada hujan deras. Di bawah ini adalah daftar wilayahnya.

Survei ILLINI NEWS

[dilindungi email] (chd/chd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *