Jakarta, ILLINI NEWS – Australia menjadi tujuan wisata yang menarik di penghujung tahun seiring dengan melemahnya dolar Australia (AUD) Melemahnya AUD terkait dengan kebijakan pelonggaran suku bunga yang dilakukan Reserve Bank of Australia. Hal ini diambil sebagai reaksi terhadap perlambatan ekonomi negara. Pada Jumat (27/12/2024) pukul 13:10 WIB, dolar Australia menguat tipis 0,16% ke Rp 10.084,90 per dolar Australia. Namun angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan posisi 27 Desember 2023 di mana AUD diperdagangkan pada Rp 10.558 per dolar. Penurunan ini membuka peluang bagi wisatawan Indonesia untuk menikmati liburan di Australia dengan harga yang lebih baik. Misalnya wisatawan yang mempunyai uang Rp 10 juta bisa menukarkannya dengan sekitar AUD 992 atau saat ini hampir AUD 1000. Tahun lalu, hanya AUD 947,15 yang diterima dengan jumlah yang sama. Dengan kata lain, nilai tukar yang lebih menguntungkan ini membuat daya beli wisatawan Indonesia lebih besar, terutama untuk kebutuhan akomodasi dan aktivitas, sedangkan di Australia, tren pelemahan dolar Australia sebenarnya masih berlanjut sejak pertengahan Juli 2024, seperti terlihat pada bagan. Untuk bulan Desember 2024, nilai tukar AUD terhadap Rupee melemah 2,12%. Situasi ini muncul akibat perlambatan ekonomi yang memaksa Reserve Bank of Australia melonggarkan kebijakan moneternya. Setelah mempertahankan suku bunga sebesar 4,35% sepanjang tahun, bank sentral akhirnya mengambil langkah untuk mendukung perekonomian. Pemerintah Australia juga memberikan sinyal positif lainnya bagi perekonomian. Menteri Keuangan Jim Chalmers pada 18 Desember 2024 mengumumkan rencana pengurangan biaya hidup melalui pemotongan pajak, subsidi listrik, pemotongan harga obat-obatan dan kebijakan serupa. Langkah ini diharapkan dapat membantu warga Australia menghadapi tantangan ekonomi saat ini. Selain itu, Departemen Keuangan Australia memperkirakan defisit fiskal untuk tahun anggaran 2024/2025. sebesar AUD 26,9 miliar (setara Rp 273 triliun). Angka tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya pada Mei 2024 sebesar A$28,3 miliar (Rs 287 triliun), yang menunjukkan upaya pemerintah menjaga stabilitas fiskal di tengah perlambatan ekonomi. Kondisi ini memberikan keuntungan bagi wisatawan Indonesia dan membuka peluang liburan lebih lama. Menghemat uang di Australia, mulai dari tiket pesawat hingga akomodasi. Dengan nilai tukar yang lebih rendah, biaya menjadi lebih hemat dan memberikan liburan yang lebih menyenangkan dan terjangkau. SURVEI ILLINI NEWS [email dilindungi] (mae)
Related Posts
berita aktual Musim Window Dressing Tiba, 7 Emiten Ini Bisa Menggila
JAKARTA, ILLINI NEWS – Partai saham mulai tercium, aroma etalase kian mendekat. Hal tersebut dibuktikan dengan pergerakan positif IHSG sejak…
illini berita Harga Sudah Naik Rp 514.000, Pemilik Emas Antam Lagi Kaya Nih,
JAKARTA, ILLINI NEWS – Investor emas kembali berpesta setelah harga emas global dan kompaknya harga logam mulia Anthem mencetak rekor…
illini berita Harga Batu Bara Lesu Terseret Harga Minyak yang Ambruk 6%
Jakarta, ILLINI NEWS – Harga batu bara dunia mengalami penyesuaian pasca penurunan harga minyak dunia pada Senin (28/10/2024) setelah dipastikan…