illini news Pemilik Dolar Menangis Karena Trump, Emas Masih Bisa Tertawa

Jakarta, ILLINI NEWS – Donald Trump akan menjadi presiden Amerika Serikat ke-47 pada Senin (20 Januari 2025) waktu setempat. Selama empat tahun ke depan, ia akan memimpin Negeri Paman Sam bersama Wakil Presiden James David Vance.

Trump yang merupakan Presiden Amerika Serikat periode 2017-2020 merupakan sosok yang penuh skandal. Selama masa jabatannya, peraturan kontroversial seperti perpajakan, reformasi perpajakan; Ada juga peraturan yang kontroversial seperti kebijakan imigrasi dan hal-hal lainnya.

Ketika Trump menjadi presiden Amerika Serikat, ia mendeklarasikan darurat energi. Langkah tersebut untuk mendongkrak produksi energi dalam negeri dengan meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) serta menurunkan biaya di tingkat konsumen.

Trump dikenal menjanjikan penghentian penggunaan bahan bakar fosil di AS, berbeda dengan era Joe Biden yang berfokus pada energi bersih untuk melawan perubahan iklim dan pemanasan global.

Trump, sementara itu, bertentangan dengan kebijakan Joe Biden.

Seperti dilansir Reuters, Trump menyampaikan rencana untuk meningkatkan produksi minyak dan gas di Amerika Serikat dari tingkat rekor. Menghapus peraturan yang dianggap tidak perlu dan menarik AS dari data internasional untuk memerangi perubahan iklim.

Pernyataan Trump mengenai darurat energi sesuai dengan janji kampanyenya. Ini tentang memproduksi lebih banyak bahan bakar fosil di AS. Hal ini didasarkan pada modernisasi infrastruktur ketenagalistrikan dan peningkatan produksi listrik untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Selain itu, selama pemerintahan Trump yang pertama, Dia mempertimbangkan untuk menggunakan kekuatan darurat berdasarkan Undang-Undang Ketenagalistrikan Federal untuk memenuhi janjinya untuk menyelesaikan masalah industri batubara, namun tidak berhasil.

Hal ini akan terwujud pada masa jabatan keduanya saat ini.

Jadi bagaimana reaksi komoditas terhadap dorongan Trump untuk fokus pada energi fosil?

Minyak

Pergerakan harga minyak melambat pasca pelantikan Presiden AS Donald Trump. Tak ada respons positif terhadap rencana Trump meningkatkan produksi migas di AS.

Minyak mentah WTI turun 1,46% menjadi $76,74 per barel pada perdagangan Selasa (21/1/2025) pukul 10.38 WIB.

Sementara itu, harga minyak mentah Brent naik tipis 0,06% menjadi $80,20 per barel pada perdagangan yang sama Selasa (21/1/2025) pukul 10:40 WIB. Namun kemarin (20/1/2025) saat pengambilan sumpah pada hari Senin, minyak mentah Brent turun 0,79% menjadi $80,15 per barel.

Batu bara

Pada era pemerintahan Trump yang menggalakkan energi fosil, harga batu bara di pasar bereaksi positif. Harga batu bara naik 1,46% menjadi $121,5 per ton pada Senin (20/01/2025). Artinya pasir hitam menguat 6 persen dan menguat selama tiga hari berturut-turut. Harga penutupan kemarin merupakan yang tertinggi sejak 3 Januari 2025.

Gas alam

Gas alam berjangka AS merespons positif rencana Presiden Trump untuk meningkatkan produksi gas alam AS.

Pada Selasa (21 Januari 2025) perdagangan pukul 10.51 WIB; Gas alam berjangka AS naik 0,22% menjadi $3,81/MMBtu. Sementara itu, gas alam berjangka AS turun 3,79% menjadi $3,79/MMBtu pada Senin (20/1/2025).

Nikel

Sementara itu, pada perdagangan hari ini Senin (20/1/2025), harga nikel berjangka terlihat tervisi naik sebesar 0,50% ke level $16.000/ton. Pelantikan Trump tidak terlalu mempengaruhi harga nikel.

Emas

Harga emas masih bereaksi positif pasca pelantikan Trump, meski kebijakan tarif Trump nantinya bisa berdampak pada peningkatan inflasi AS dan kenaikan suku bunga.

Mulai hari ini (21 Januari 2025) hingga Selasa (21 Januari 2025) hingga pukul 11:04 WIB. Di pasaran, harga emas naik 0,58% menjadi $2,724.11 per troy ounce. Demikian pula, emas naik 0,24% menjadi $2,708.06 per troy ounce pada Senin (20/1/2025), hari di mana Trump dilantik.

Bitcoin

Presiden AS Trump dikenal karena tindakannya dalam mendukung cryptocurrency. Trump telah berjanji untuk menjadikan AS sebagai “pusat kripto dunia” dan akan membentuk dewan penasihat kripto yang beranggotakan hingga 20 orang. Trump juga meluncurkan mata uang kripto “koin meme” yang disebut $TRUMP.

Namun harga bitcoin sempat naik hingga saat ini pada saat pelantikan Presiden AS Trump.

Pada pukul 11:13 WIB hari ini (21/01/2025), Selasa (21/01/2025), harga Bitcoin (BTC) turun tipis sebesar 0,07% menjadi $102,472.42. Sementara itu, pada Senin (20/1/2025), harga Bitcoin (BTC) terkoreksi 1,07% menjadi $102,547.79.

Dolar AS

Pasca pelantikan Trump, tercatat indeks dolar AS mengalami penurunan. Di toko hari ini, Selasa (21 Januari 2025) hingga pukul 11:28 WIB; Indeks dolar AS turun 0,97% menjadi 108,29. Sementara itu, pada Senin (20/1/2025), indeks dolar AS masih bertahan di level 109,35.

Departemen Keuangan AS

Imbal hasil Treasury AS juga lebih rendah pada perdagangan hari ini dan tidak jauh berbeda dengan indeks dolar AS.

Yield Treasury AS turun menjadi 4,54% pada Selasa (21/1/2025) dari 1,59% pada perdagangan pukul 11:32 WIB.

Riset ILLINI NEWS

[dilindungi email]

(lihat/lihat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *