Jakarta, ILLINI NEWS – Emiten real estate milik manajemen Grup Kalbe, PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX) akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun depan.
Emiten berkode saham KSIX ini berencana menerbitkan 320.674.800 lembar saham baru yang diterbitkan setelah penawaran umum saham perdana atau setara dengan 15% dari modal disetor penuh.
Sementara harga saham yang ditawarkan berkisar Rp312 – Rp468 per saham sehingga total dana segar yang berpotensi dihimpun sebanyak-banyaknya Rp150,07 miliar.
Dana IPO tersebut dimaksudkan untuk digunakan berbagai keperluan, sebagian besar untuk ekspansi bisnis perseroan.
Rinciannya, sekitar 59,42% modal kerja akan digunakan untuk pembangunan dan pembangunan infrastruktur, termasuk cut-fill (perataan tanah) dan pembangunan perumahan di dua proyek eksisting, Grand Nusa Indah dan Adhigana – Grand Nusa Indah (GNI). Infrastruktur akan diperluas dalam proyek baru di Adhigana.
27,84% kemudian dialihkan ke anak perusahaan PT Selamat Panca Bersaudara (SPB) sebagai setoran modal untuk pemotongan dan penimbunan (perataan tanah) dan modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan rumah eksisting bernama Vila Bogor Indah 6 yang akan digunakan;
Sisanya akan digunakan untuk biaya operasional dalam menjalankan kegiatan komersial, termasuk namun tidak terbatas pada biaya proyek, termasuk biaya pemasaran dan biaya kantor di lokasi proyek.
Berikut contoh penggunaan dana IPO KSIX:
Sedangkan bagi pelaku pasar yang ingin mengikuti ajang IPO KSIX, dapat memperhatikan kalender pelaksanaan korporasi sebagai berikut: Masa Penawaran Perdana: 13 – 20 Desember 2024 Tanggal Efektif: 27 Desember 2024 Masa Penawaran Penawaran Umum Perdana: 2 Januari – 6, 2025 Tanggal Penjatahan: 6 Januari 2025 Tanggal Pendistribusian Saham Secara Elektronik: 7 Januari 2025 Pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 8 Januari Tindakan Penanggung 2025
Dalam acara IPO kali ini, KSIX menggandeng UOB Kayhian sebagai underwriter.
Melihat tahun ini, UOB Kayhian cukup terkenal sebagai penjamin emisi berbagai emiten seperti PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE), PT Samcro Hyosung Adiwisata Tbk (ACRO), PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA). ). ) dan PT Remala Abadi Tbk (DATA).
Khusus NICE, UOB Kayhian menjadi perusahaan asuransi bersama KB Valbury dan Trimegah.
Dari sisi kepemilikan, ada enam pihak yang menjadi direktur dan pemilik manfaat akhir (UBO), antara lain Franciscus Bing Aryanto, Gerda Veronica, Khouw Lip Swan, Theresia Harsini, Maria Karmila, dan Poppy Hadiman Setiawan.
Disebutkan, enam pihak ini juga menguasai perusahaan kesehatan ternama Indonesia, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Tinjauan Bisnis KSIX dan Outlook Kinerja Keuangan
Kembali ke bisnis yang digeluti KSIX, sebenarnya ini adalah perusahaan pengembang real estat dengan proyek mulai dari perumahan hingga taman air.
Berbagai proyek perumahan yang dikelola antara lain proyek perumahan Grand Nusa Indah, Vila Bogor Indah, Taman Krakatau, situsari PNI dan Griya Permata Asri.
Kawasan pemukiman KSIX tersebar di berbagai wilayah mulai dari Bogor (termasuk Cileungsi) hingga Cilegon dan Serang.
Ada juga dua waterpark di KSIX, Funpark Kabupaten Bekasi Timur dan Funpark Villa Bogor Indah.
Selain banyak proyek yang ke depan akan dikerjakan perseroan di wilayah Bekasi seperti Babelan dan Sriamur, ada juga proyek Funpark lainnya yakni Paradise Funpark, namun detail lokasinya belum diumumkan.
Dari sisi kinerja keuangan, pendapatan KSIX sebagian besar masih berasal dari penjualan tanah, dan pendapatan berulang dari Funpark masih menyumbang sebagian.
Berdasarkan asumsi kinerja dua belas bulan terakhir (TTM), pendapatan KSIX pada tahun 2024 turun 7,32% menjadi Rp 286 miliar, dan laba bersih turun 0,02% menjadi Rp 83 miliar.
Namun KSIX masih terus meningkatkan tingkat margin. Dengan asumsi TTM, Gross Profit Margin (GBM) meningkat dari 57,6% menjadi 58,26%, sedangkan Net Profit Margin (NPM) meningkat dari 27,05% menjadi 29,18%.
Salah satu faktor yang membuat laba tetap bisa tumbuh adalah perusahaan tidak memiliki utang berbunga, sehingga kas bisa lebih efisien dialokasikan untuk pengeluaran bangunan yang cenderung fluktuatif.
Melihat valuasi saham, kami menilai saham KSIX yang ditawarkan pada harga Rp 312 – Rp 468 per saham relatif terdiskon, dengan Price to Book Value (PBV) berkisar antara 0,57 kali hingga 0,86 kali.
Sedangkan dari sisi Price to Earnings Ratio (PER) berkisar antara 7,98 kali hingga 11,96 kali dengan asumsi data TTM masih cukup murah.
Dari sisi kebijakan dividen, KSIX berjanji akan menerima maksimal 25% dari laba bersih. Jika TTM dihitung berdasarkan asumsi laba 2024, perkiraan dividen berada pada kisaran Rp9,77 per saham, dengan potensi return dari harga IPO sekitar 2,09% – 3,13%.
Potensi keuntungannya diperkirakan tidak terlalu besar, namun KSIX bisa saja menempuh jalur yang sama jika dikaitkan dengan hubungannya dengan pemilik grup Kalbe yang rutin membagikan dividen sejak tahun 2003.
Penafian PENELITIAN ILLINI NEWS: Artikel ini merupakan produk jurnalistik berbentuk opini Riset ILLINI NEWS. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, jadi kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun yang diakibatkan oleh keputusan ini.
(tsn/tsn)