illini berita Kawal Swasembada Pangan, Menteri Hanggodo Cek Irigasi Sampai Bendungan

Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dodi Honggudu pekan ini mengunjungi beberapa daerah untuk meninjau bendungan di saluran irigasi. Hal itu dilakukannya untuk mengawal rencana swasembada pangan yang dikembangkan pemerintahan Prabowo-Jablan.

Salah satu pendukung rencana swasembada pangan adalah air. Departemen Pekerjaan Umum telah menyiapkan air irigasi melalui pembangunan bendungan dan pemulihan jaringan irigasi. Hanggodo juga meninjau infrastruktur saluran irigasi di Karangtalun Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu (16 November 2024).

Beliau mengatakan: “Fungsi utama dari saluran pelimpah ini adalah ketahanan pangan dan kami akan mengoptimalkan kinerja infrastruktur irigasi yang ada.

Disana Dodi juga sempat berinteraksi dengan para petani terkait dan memahami keinginan para petani untuk terus meningkatkan pelayanan air irigasi di DI Karangtalun. Rekonstruksi DI Karangtalun dimulai pada tahun 2021 dan selesai pada tahun 2024 dengan biaya sebesar Rp174,4 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pemulihan waduk pelimpah, saluran utama sepanjang 38 kilometer, saluran sekunder sepanjang 40 kilometer, saluran tersier, drainase, bangunan irigasi, saluran inspeksi, dan lanskap pelimpah.

Dengan revitalisasi jaringan irigasi Krangtalon diharapkan dapat meningkatkan indeks tanam (IP) dari yang semula 230 persen menjadi 280 persen sehingga berdampak positif pada peningkatan produksi padi dan subtanaman dari yang semula 68.585. ton mencapai 80.740 ton. Hasil rata-rata padi dan hasil samping adalah 9 ton GKP per hektar

Hanggudu melakukan kunjungan kerja ke Perum Jasa Tirta I (PJT I) di Malang, Jawa Timur, Rabu (20/11/2024) usai meninjau saluran irigasi di Malang. Kajian tersebut bertujuan untuk memastikan berfungsinya infrastruktur pengelolaan sumber daya air (SDA) untuk mendukung realisasi visi Asta Cita, khususnya di bidang ketahanan pangan, energi, dan air.

PJT I merupakan BUMN yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam. Saat ini PJT I mengelola 5 wilayah sungai (WS) yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu Brantas, Bengavan Sulu, Graton Celona, ​​​​Sarajevo Bogon Sarajevo Bogunto dan Tuba Asahan.

“Karena selalu ada pengawasan, kami tahu kapan harus mengurangi air atau menenggelamkannya, dan sebagainya. Jika ada situasi kritis, kami juga akan memahami dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, sehingga masyarakat sangat tenang. “Itu tidak akan terpengaruh. “.

Dilihat dari hasil survei, permasalahan utama yang dihadapi saat ini adalah sedimentasi. Pasalnya, kawasan hulu diubah menjadi pertanian, ladang, bahkan perumahan.

Dangkalnya sangat mengkhawatirkan. Kami terus berdiskusi dan berkoordinasi dengan semua pihak. Saat ini, pekerjaan pengerukan telah selesai dan mencapai hasil yang baik. Namun semoga selalu ada teknologi baru yang dapat mengurangi dampak sedimentasi tersebut. “katanya.

Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum juga mendorong koordinasi antardepartemen dengan pemangku kepentingan terkait. Melibatkan kementerian/lembaga yang bertanggung jawab terhadap permasalahan sedimentasi di hulu.

“Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan kementerian/lembaga lainnya untuk melindungi dan menjaga kualitas di hulu. Mudah-mudahan air permukaan tetap terlindungi,” jelasnya.

Honggudu juga menyampaikan terima kasih kepada PJT I dan Badan Umum Sumber Daya Air atas upaya bersama. Ke depan, koordinasi diperlukan untuk memanfaatkan limpahan yang terjadi sejak tahun 1970an secara efisien dan efektif.

“Ini tidak hanya untuk mengairi sawah, tapi juga untuk pengendalian banjir dan penyediaan air baku bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Saat ini pengelolaan WS di PJT I mendukung ketahanan pangan dengan menyediakan air irigasi pada lahan pertanian seluas 282.398 hektar. Untuk ketahanan energi, PJT I memberikan jaminan pasokan air ke pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan volume pelayanan tahunan sebesar 7,49 miliar kWh. Di bidang ketahanan air, penyediaan jasa air baku dibagi menjadi PDAM dan industri. Diantaranya, volume pelayanan air baku PDAM sebesar 560,08 juta meter kubik/tahun, dan volume pelayanan air baku industri sebesar 499,38 juta meter kubik/tahun. (wur/wur) Tonton video di bawah ini: Video: Hadiah Prabhu untuk Kelas Menengah, Diskon Tarif Listrik 50% Artikel berikutnya Menteri PU Tinjau Progres Underpass Joglo Surakarta, Yakin Selesai Desember

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *