Jakarta, ILLINI NEWS Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin memberikan 4 petunjuk mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke depan. Arahan tersebut disampaikan pada Konferensi Tahunan SDGs (SAC) 2024 yang digelar beberapa hari sebelum pergantian pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden dan Wakil Presiden baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Bapak dan Ibu sekalian, pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan sedikit pesan yang menjadi perhatian kita semua,” kata Ma’ruf dalam acara SAC 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/07/2024).
Pertama, Maruf mengapresiasi kinerja pembangunan berkelanjutan Indonesia yang mencapai 62,5%. Ia mengatakan, pencapaian tersebut merupakan yang tertinggi di dunia. Namun, dia mengatakan masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai target pembangunan 37,5% yang belum tercapai.
“Saya berharap semua pihak terus meningkatkan komitmen dan bekerja keras untuk mencapai seluruh SDGs pada tahun 2030,” ujarnya.
Maruf mengatakan, semua pihak harus memperhatikan tujuan yang belum tercapai. Menurutnya, hal ini penting untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045 dan Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih awal.
Dalam pesan kedua, Ma’ruf meminta agar pengembangan manufaktur ramah lingkungan dan inovasi digital berkelanjutan menjadi salah satu hal terpenting yang menjadi fokus untuk mempercepat pencapaian SDGs. Menurutnya, Indonesia harus terus fokus pada pengembangan industri hijau dan inovasi digital yang mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
“Industri hijau dan inovasi digital tidak hanya berfungsi untuk mendukung perekonomian, tetapi juga membantu mencapai tujuan lingkungan dan sosial,” ujarnya.
Lanjut Maruf, saran ketiga agar semua pihak terus inovatif dalam mencari sumber pendanaan untuk program pencapaian SDGs. Ia mengatakan, pihak swasta dan filantropis dapat berpartisipasi dan meningkatkan kontribusinya dalam hal pendanaan.
Ia mengatakan, pemerintah juga dapat menggali sumber keuangan untuk pembangunan berkelanjutan melalui beberapa instrumen keuangan syariah. Dikatakannya, alat tersebut antara lain zakat dan zakat.
“Selain bisnis swasta, kita juga harus menjajaki penggunaan berbagai dana perwalian sosial seperti zakat, infaq, sadaqa, dan wakaf yang kini mulai berkembang dan dikelola secara profesional, efisien, dan digital.” katanya.
Terakhir, Maruf menyampaikan bahwa pencapaian rencana SDG harus menjadi prioritas dan dimasukkan dalam perencanaan pembangunan 2025-2029. Periode 2025-2029 merupakan periode pemerintahan Prabowo-Gibran.
Lanjutnya, sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, pencapaian SDGs juga menjadi landasan keberhasilan Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.
“Pencapaian SDGs pada tahun 2030 akan memberikan landasan yang kuat bagi impian emas Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045,” ujarnya. (rsa/me) Tonton video di bawah ini: Video: Prudential Syariah bergerak merajai sektor asuransi syariah