Jakarta, ILLINI NEWS – Kerusakan parah akibat kebakaran di pabrik Tata Electronics berdampak pada produksi iPhone. Pasalnya, Tata merupakan salah satu pabrik utama pemasok komponen iPhone di India, selain Foxconn dan Pegatron.
Akhir pekan lalu, pabrik Tata Electronics terbakar hingga menimbulkan kerusakan parah. Produksi telah dihentikan sepenuhnya. Sebanyak 10 karyawan memerlukan perawatan medis dan 2 diantaranya dilarikan ke rumah sakit.
Menurut pengamat industri, Apple harus mengambil tindakan cepat untuk memastikan penghentian produksi iPhone di fasilitas Tata.
Reuters melaporkan bahwa tidak jelas berapa lama produksi akan bertahan di pabrik Tata. Setelah dipanggil, itu berhenti bekerja tanpa batas waktu.
Menurut firma riset Counterpoint yang berbasis di Hong Kong, penjualan iPhone 14 dan 15 selama musim festival di India pada Oktober hingga awal November diperkirakan mencapai 1,5 juta unit.
Apple disebut kesulitan memenuhi 15% permintaan pada periode tersebut akibat kebakaran di pabrik Tata, dikutip Reuters, Rabu (24/10/2024).
“Akan ada dampak produksi sekitar 10-15% untuk model iPhone lama di India. Apple dapat memitigasi hal ini dengan mengimpor lebih banyak komponen dan memindahkan lebih banyak inventaris ekspor ke India,” kata Neil Shah, salah satu pendiri Counterpoint.
Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, Tata juga mengekspor iPhone ke Belanda, Amerika Serikat (AS), dan sebagian China. Nilainya mencapai USD 250 juta (Rp 3,8 triliun) tahun ini pada 31 Agustus 2024.
Tata menolak mengomentari laporan Reuters.
Jika produksi terus dihentikan, Apple kemungkinan akan mengalihkan produksi dari Tata ke China. Hal ini kontras dengan upaya Apple untuk mendiversifikasi produksi di luar Tiongkok. Namun, hal ini bisa menjadi rejeki nomplok bagi manufaktur Tiongkok.
Ini bukan pertama kalinya produksi iPhone di India terhambat. Tahun lalu, insiden kebakaran juga menghambat produksi iPhone di fasilitas Foxlink dan Pegatron di India. (mereka/mereka) Saksikan video di bawah ini: Video: Investasi Pusat Data BARU di Recehan, Malaysia Menarik Investor Artikel Berikutnya Menkominfo, Peraturan Pusat Data Minta Dikaji Ulang!