Jakarta, ILLINI NEWS – Sebagai pengguna, Anda tidak boleh mudah mempercayai link di Gmail. Oleh karena itu, tautan tersebut mungkin berbahaya dan mungkin merupakan bagian dari kampanye phishing.
Mode terakhir ini dapat menyamarkan alamat situs web, sehingga terlihat aman bahkan ketika pengguna mengarahkan kursor atau menavigasi tautan untuk melihat tujuan aslinya.
Ada dua hal berbahaya yang terjadi saat Anda mengeklik tautan: Pertama, tautan tersebut mungkin terinfeksi malware yang dapat merusak file Anda. Kedua, tautan tersebut mungkin merupakan upaya penipuan untuk mengumpulkan informasi pengguna untuk pencurian identitas.
Jadi, untuk mengecek apakah suatu link aman atau tidak, pengguna bisa mengarahkan mouse ke link tersebut, namun jangan diklik dulu. Arahkan kursor ke link tersebut untuk melihat alamat situs aslinya, seperti dikutip dari Highline edu.
Misalnya, ‘Google.com’ tertulis di badan email. Jika Anda meletakkan kursor tanpa mengklik, link tersebut akan menampilkan alamat situs web asli “https://www.google.com/”.
Namun jika palsu, tautan tersebut tidak akan menampilkan alamat situs Google, melainkan situs asing yang berpotensi berbahaya. Namun sayangnya, tidak ada yang bisa menjamin 100% bahwa cara ini akan melindungi kita dari risiko phishing.
Pada tahun 2020, pakar keamanan siber yang bekerja di KnowBe4 mengeluarkan peringatan bahwa tidak semuanya aman saat menggunakan metode verifikasi tautan mengambang.
Selain memalsukan tautan agar terbaca seperti situs sebenarnya, penjahat dunia maya juga mulai memalsukan teks tautan yang muncul di sudut bawah layar. Dalam skenario ini, penjahat dunia maya memalsukan teks tautan agar terbaca seolah-olah asli dan kemudian memalsukan tautan mengambang.
Hal ini tidak sulit untuk dilakukan, karena hanya memerlukan HTML sederhana dan tidak ada kode Javascript untuk mengarahkan kursor ke tag teks untuk diedit.
Alasan mengapa ini berhasil adalah karena tag hover muncul tepat di sebelah tautan yang dilayangkan. Intinya adalah peretas dapat mengelabui pengguna Gmail agar mencari di tempat lain selain URL yang muncul di sebelah tautan.
Juru bicara Google mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Gmail memblokir lebih dari 99,9% spam, upaya phishing, dan malware agar tidak menjangkau pengguna.
“Sebagai bagian dari perlindungan berbasis AI kami, Gmail mempertimbangkan metode kebingungan tautan saat mengklasifikasikan pesan. Gmail juga secara otomatis memindai lampiran dalam pesan yang dikirim dan diterima untuk mencari virus,” kata juru bicaranya, Senin (11/11) kepada Forbes. / 2024).
Google juga menyarankan agar pengguna melakukan tes phishing di Gmail untuk membantu mereka mempelajari cara mengidentifikasi email yang mencurigakan. (dem/dem) Tonton video di bawah ini. Video: Peran teknologi robotika dan AI dalam mendukung Industri 4.0 di Indonesia Postingan berikutnya Anda mendapat notifikasi Gmail. Berikut cara cepat mengatasi Google Drive penuh: