illini news Teknologi Komputasi Awan Bukan Cuma Milik Asing. Mau Bukti?

Jakarta, ILLINI NEWS – Dari waktu ke waktu, peran generasi muda sangat menentukan kemajuan Indonesia. Seiring berjalannya waktu, generasi muda telah menemukan berbagai cara untuk berkontribusi terhadap pembangunan negara. Salah satunya adalah pengembangan teknologi manajemen cloud yang akan memudahkan aktivitas badan usaha.

CEO Awanio Irfan Y. Pratama melakukan hal itu. Didirikan pada tahun 2016, Awanio awalnya merupakan penyedia Platform as a Service (PaaS) yang mendukung aktivitas perangkat lunak dan hosting data klien atau pelanggannya.

Bisnis Awanio kemudian terus berkembang, tidak hanya melayani segmen business-to-consumer (B2C) namun juga business-to-business (B2B). Untuk segmen B2B, Awanio mengembangkan Cloud Enabler Platform (CEP) pada tahun 2021.

Seperti yang Anda ketahui, CEP merupakan sebuah program yang memungkinkan masyarakat untuk mengelola cloud computing, yaitu sebuah tempat di dunia maya yang tercipta ketika sebuah server terhubung ke Internet. Jika server dihosting sendiri, ruang ini dapat menjadi milik Anda atau disewa dari penyedia layanan cloud.

Namun perlu diingat bahwa penyedia layanan cloud saat ini didominasi oleh organisasi asing sehingga servernya tidak disimpan secara fisik di Indonesia.

Lebih lanjut, Irfan mengatakan program CEP Awanio ditujukan bagi penyedia layanan cloud lokal yang ingin menyiapkan servernya di Indonesia. CEP juga dapat memberikan bantuan kepada penyedia layanan cloud lokal yang ingin mengelola servernya sendiri.

Mengingat lokasi server berada di yurisdiksi Indonesia, organisasi komersial dan lembaga pemerintah memiliki kendali penuh atas integritas dan kerahasiaan data yang mereka simpan. Mengelola server cloud di seluruh negeri juga dapat mengurangi biaya operasional secara signifikan.

Selain itu, CEP memungkinkan anggota bisnis untuk mengelola infrastruktur teknologi informasi (TI) mereka, termasuk server, unit pemrosesan pusat (CPU), memori, penyimpanan dan jaringan Internet, sebagai pelanggan. Sederhananya, jika server terhubung ke laptop, CEP adalah sistem operasi seperti Windows (closed source) dan Linux (open source) yang digunakan untuk menjalankan berbagai software.

Jika diterapkan sepenuhnya, CEP Awanio disebut mampu menyederhanakan pengelolaan dan mengoptimalkan sumber daya infrastruktur sehingga mengurangi biaya operasional. CEP yang dikembangkan oleh Awanio juga dapat menghubungkan peralatan dengan merek dan spesifikasi yang sedikit berbeda.

Tentu saja mengembangkan CEP untuk Awanio tidaklah mudah. Awanio membutuhkan kepercayaan dari para eksekutif lokal yang telah lama terbiasa menggunakan layanan penyedia cloud global.

Masalahnya, banyak perusahaan di Indonesia yang masih ragu menggunakan teknologi lokal karena mereka yakin teknologi luar negeri justru lebih maju, kata Irfan, Jumat (11/8/2024).

Untuk itu, Awanio memberikan perhatian khusus untuk memberikan layanan CEP berkualitas tinggi kepada setiap pelanggan. Pengembangan ISIM dilakukan sepenuhnya oleh anak bangsa. Awanio, Aceh Indonesia, Yogyakarta, dll. memberdayakan banyak insinyur dan pengembang TI dari berbagai wilayah seperti

Langkah Avanio mulai membuahkan hasil. Sejumlah pelaku usaha nasional seperti PT IDX Solusi Teknologi Teknologi (IDXSTI) telah menggunakan layanan Awanio untuk mengelola cloud computing dengan server yang berlokasi di Indonesia.

Baru-baru ini Hewlett Packard (HP) menggandeng Awanio untuk mulai menjual server Indonesia. Avanio juga dipercaya oleh PT Inti, IT Krakatau Steel dan DMMX.

Kini, Awanio berusaha memenuhi permintaan layanan cloud yang terus meningkat di Indonesia dan dunia. Kemajuan pesat dalam teknologi digital membuat banyak bisnis mencari solusi untuk membantu mereka mengelola infrastruktur TI mereka secara efektif dan efisien.

Awanyo mampu meyakinkan beberapa distributor IT besar di Indonesia seperti PT Synnex Metrodata dan PT Sinergi Wahana Gemilang. Sejumlah mitra utama lainnya seperti Metrocom, Intikom dan Mastersystem juga menggunakan solusi Awanio. Selain itu, Awanio juga mendapatkan kredibilitas dengan bermitra dengan vendor perangkat keras server dan penyimpanan global seperti IBM, HPE, Dell, Inspur, dan Stratus.

Irfan mengatakan Awanio ingin melebarkan sayap ke pasar global. Langkah tersebut juga bertujuan untuk memberikan peluang bagi para IT engineer dan developer Indonesia untuk memasuki kancah internasional. Dalam hal ini, Indonesia juga mampu memberikan solusi pengelolaan infrastruktur cloud yang berpotensi meningkatkan permintaan di pasar global.

“Ekspansi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di luar negeri, misalnya di negara-negara Eropa,” ujarnya.

Peluang bagi Awanio untuk menghadirkan solusi yang lebih cepat dan responsif sangatlah besar. Berada dalam yurisdiksi yang sama diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap kedaulatan data. Apalagi, Avanio juga tidak terkena perubahan nilai tukar rupee terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

Dengan demikian, perkembangan teknologi telah menciptakan peluang bagi Awanio untuk terus berinovasi melampaui CEP. Awanio berpeluang berkolaborasi dengan ekosistem pengembang perangkat lunak di Indonesia di bidang keamanan siber, keamanan cloud, dan kecerdasan buatan (AI).

Irfan yang mengembangkan Awanio dengan langkah besar dalam memperluas dan memaksimalkan peluang inovasi cemerlang dan talenta lokal, mendapat penghargaan di Satu Indonesia Awards 2024 yang diselenggarakan oleh PT Astra International Tbk (ASII).

Sementara itu, Presiden Direktur Astra International Joni Bunarto Tjondro mengatakan Satu Indonesia Awards merupakan ajang penghargaan bagi generasi muda yang berkontribusi terhadap masyarakat dan lingkungan. Bagi Astra, peran pemuda dalam kemajuan bangsa Indonesia sangatlah penting.

“Saya pikir apa yang dilakukan anak-anak muda luar biasa ini didasarkan pada kesadaran, rasa kasih sayang, dan keinginan untuk berbuat lebih baik bagi masyarakat di sekitar mereka,” katanya baru-baru ini.

Joni juga menitipkan pesan kepada para pemenang Satu Indonesia Awards untuk terus berkarya, berinovasi, dan mengabdikan diri kepada masyarakat setempat dalam bidangnya. Kami berharap generasi muda dapat terus menginspirasi dan menciptakan solusi berkelanjutan untuk Indonesia saat ini dan masa depan.

Perlu diketahui, jumlah peserta Satu Indonesia Awards terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat acara Satu Indonesia Awards pertama kali digelar pada tahun 2010, pesertanya hanya 120 orang. Pada tahun 2024, peserta Satu Indonesia Awards berjumlah 16.775 orang.

“Sejak tahun 2010, total ada 657 generasi muda yang menerima Satu Indonesia Awards,” kata Joni. 

#WeWorkSustainablyTogether #WeATUIIndonesia

(temukan/temukan) Tonton video di bawah ini: Video: PR RI tarik investasi teknologi cloud dengan “bersaing” dengan Malaysia dan Singapura Artikel berikutnya Inilah peran teknologi cloud untuk menjadikan start-up lebih menjanjikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *