Jakarta, ILLINI NEWS – Pengusaha sukses bernama Eka Tjipta Widjaja tak membiarkan kekayaannya menumpuk, malah menghambur-hamburkan uangnya untuk kemewahan.
Pada tanggal 30 Januari 1995, saat memberikan seminar keberhasilan membangun Sinar Mas Group, Eka Tjipta sempat mengutarakan prinsip: percuma menghambur-hamburkan uang, karena tidak akan mematikan.
Saat itu, nama Eka sedang bersinar sebagai pengusaha sukses. Pada Februari 1994, Majalah Eksekutif menobatkan Eka sebagai orang terkaya ketiga di Indonesia dengan kekayaan Rp 13 miliar. Kekayaan tersebut kalah dibandingkan Sudono Salim dan Prajogo Pangestu.
Meski semua orang tahu kalau Eka kaya raya, namun sikapnya bertolak belakang: ia hidup sederhana. Bahkan, ia mengaku sangat miskin. Alasan Eka mengatakan hal tersebut berdasarkan pendapatnya tentang kepemilikan sementara.
“Mereka bilang saya kaya, padahal saya merasa sangat miskin,” kata Eka dalam seminar hari itu.
Dalam kesempatan yang sama, pria bernama asli Oei Ek Tjhong ini mengungkapkan, seluruh kekayaan yang diraihnya tidak akan diambil saat ia meninggal. Atas dasar itu, ia tidak pernah menggunakan kekayaannya untuk kepentingan pribadi.
“Saya tidak pernah mengambil keuntungan dari diri saya sendiri. Kalau saya tidak memanfaatkan harta saya semasa hidup, apalagi saya meninggal, saya tidak akan bisa mengambil uang itu,” ujarnya.
Kata-kata ini sesuai dengan gaya hidup mereka yang berbeda dan menjadi sorotan media. Ia diketahui selalu mengenakan kemeja putih, jaket, dan celana panjang hitam, serta tak lupa mokasin.
Bahkan saat bepergian ke luar negeri, ia tidak pernah mengeluarkan uang untuk hal-hal yang boros. Di Singapura, misalnya, dia hanya mengeluarkan uang 100 dolar. Yang digunakan untuk memberi tip kepada pelayan restoran.
Pada tahun 1992, seorang reporter bertanya tentang nikmatnya menjadi kaya. Eka menjawab, dia tidak tahu kaya atau tidak, karena dia hidup sederhana.
Entahlah, saya tidak merasa kaya, kata Eka dikutip dari Majalah Matra (Januari 1992).
Eka mengatakan, daripada mengeluarkan uang untuk skandal, lebih baik ditransfer untuk kebutuhan ekspansi bisnis. Lagi pula, jika nantinya berhasil, pengusaha juga akan mendapat keuntungan dari keputusan ekspansi tersebut.
Selain nasehat hidup sederhana, dalam seminar itu Eka juga membeberkan 6 kunci kesuksesannya yaitu tanggung jawab, rendah hati, jujur, tekun, ulet dan selalu belajar. Menurutnya, jika 6 kunci sukses ini diterapkan, maka peluang suksesnya sangat tinggi.
Eka memutuskan untuk hidup miskin dan sederhana hingga akhir hayatnya. Pada akhirnya hal ini terbukti merupakan pengalihan uang untuk bisnis dan bukan untuk kepentingan pribadi. Seiring berjalannya waktu, Sinar Mas semakin sukses.
Begitu pula pada tahun 2018, setahun sebelum kematiannya, Eka dinobatkan sebagai orang terkaya ke-3 di Indonesia. Total propertinya 8,6 miliar dolar atau Rp 140 triliun. (mfa/haa) Simak video di bawah ini: Video: Proyek Jokowi Dituding Kerja Paksa, Anak Buah Luhut Buka Suara1 Artikel Berikutnya Kekayaan Prajogo Meningkat Rp 46,6 T Semalam, Kalahkan Elon Musk