JAKARTA, CNN Indonesia – Satelit buatan Boeing milik penyedia layanan multinasional Intelsat tiba-tiba meledak di orbit akhir pekan ini.
Pernyataan resmi Intelsat hanya menyebutkan adanya anomali yang mengakibatkan satelit berkode IS-33e tersebut hancur dan tidak dapat diselamatkan.
“Migrasi dan pemulihan layanan masih dilakukan pada seluruh armada dan satelit Intelsat milik pihak ketiga,” kata Intelsat seperti dikutip Futurism, Rabu (23/10/2024).
Alasan hancurnya satelit tersebut masih belum jelas. Pasukan antariksa AS mengumumkan pihaknya sedang melacak “20 buah” satelit yang melayang di orbit yang “bukan merupakan ancaman langsung”. Sementara itu, ExoAnalytics Solutions merilis 57 fragmen terkait ledakan Intelsat.
Futurisme menyatakan bahwa ledakan mendadak satelit buatan Boeing menunjukkan bahwa umur dan umur satelit terbatas. Insiden tersebut mengingatkan infrastruktur strategis di orbit Bumi akan ancaman puing-puing luar angkasa.
Satelit Boeing Space System yang hancur berukuran sebesar minivan dan diluncurkan pada tahun 2016. Intelsat menggunakan satelit untuk menyediakan jaringan Internet dan komunikasi ke sebagian besar Eropa, Afrika, dan Asia.
IS-33e adalah satelit kedua yang diluncurkan sebagai bagian dari apa yang disebut Boeing sebagai platform satelit EpicNG “generasi berikutnya”.
Dan satelit pertama generasi tersebut berhenti bekerja karena kerusakan pada sistem propulsi. Intelsat menyatakan satelit tersebut tidak dapat diselamatkan pada April 2019. Penyebab kegagalan tersebut adalah hujan meteor kecil dan aktivitas matahari.
Untuk satelit kedua, Intelsat melihat peningkatan konsumsi bahan bakar yang signifikan seiring upaya satelit untuk mempertahankan posisinya di orbit. Insiden ini terjadi hanya beberapa bulan setelah peluncuran satelit dan mengurangi umur satelit dari 15 tahun menjadi 11,5 tahun.
(dem/dem) Tonton video di bawah ini: VIDEO: Musk membuat robotaksis, Tesla berhenti membuat mobil listrik Artikel berikutnya VIDEO: Astronot tidak bisa pulang karena banyak masalah pada roket Boeing