Jakarta, ILLINI NEWS – Menurunnya daya beli masyarakat menjadi kekhawatiran para pelaku usaha karena menyebabkan penurunan permintaan. Ketua Umum Kebijakan Publik Asosiasi Pekerja Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono mengatakan anjloknya harga barang saat ini, juga disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat yang tercermin dari kenaikan. banyaknya penduduk yang menganggur akibat banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK). .
“Harga pangannya enam karena pangan menyumbang banyak terhadap harga pangan. Kalau harga pangan turun maka biaya-biaya lain juga ikut turun.” Produsen tidak perlu menabung untuk apa pun,” ujarnya kepada ILLINI NEWS, Jumat (11/10/2024).
Jika harga suatu barang tidak naik maka tidak ada permintaan. Oleh karena itu, para pengusaha berharap ada upaya untuk memperkuat permintaan tersebut. Apalagi perekonomian Indonesia dikendalikan oleh keluarga dan kontribusinya terhadap PDB mencapai 56%.
“Ketika konsumsi turun karena PDB (PDB) tinggi yakni 56%, maka perekonomian akan kolaps. Saya telah mengatakan selama berbulan-bulan bahwa kekuatan harus ditingkatkan. Masyarakat membeli agar perekonomian dapat… pembelian menyumbang 56% dari PDB. Jika turun maka akan mengganggu perekonomian pemerintah sehingga “Ke depan harus diprioritaskan pada peningkatan daya beli, dengan membuka lapangan kerja sehingga masyarakat dapat memperoleh pendapatan,” kata Iwantono.
Selain itu, pemerintah juga mempunyai pekerjaan rumah yang tidak mudah karena industri manufaktur harus dikembangkan, terutama tempat kerja yang banyak pekerjanya. Sayangnya, indikator kinerja manufaktur seperti indeks manajer pembelian (PMI) Indonesia akhir-akhir ini menurun.
“PMI merupakan indikator penurunan daya beli, sehingga memang terjadi penurunan produksi yang disebabkan oleh produksi dan pesanan baru serta pengurangan proyek-proyek tertentu. Hal ini menyebabkan perekonomian juga terpuruk,” kata Iwantono.
(dce) Simak video berikut ini: Video: Prabowo ‘Perkuat’ Selamatkan Pabrik Tekstil Sritex Artikel selanjutnya Hati-hati! Perekonomian RI sedang menghadapi masalah besar