Jakarta, ILLINI NEWS – Indonesia masih memiliki kesenjangan dalam digitalisasi. Laporan UNDP menyebutkan bahwa salah satu permasalahan tersebut terkait dengan kesenjangan geografis.
Perbedaan akses internet masih akan terlihat pada tahun 2022. Jakarta naik hingga 85% dalam lima tahun dan hanya 26% masyarakat Papua yang bisa mengakses internet.
Selain itu, desa dan kota juga memiliki tingkat akses internet yang berbeda. Di perkotaan, 81% rumah tangga menggunakan Internet, dibandingkan 81% di pedesaan.
Kesenjangan digital juga dipengaruhi oleh perbedaan usia, pendidikan, dan gender. Ketua perwakilan UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura menjelaskan, semua itu masih menjadi permasalahan utama dalam digitalisasi.
“Meskipun kesenjangan gender mengurangi perempuan, terutama orang dewasa yang berpendidikan, namun mereka masih menghadapi permasalahan signifikan terkait akses dan visibilitas digital,” jelasnya dalam acara UNDP Indonesia Policy Volume, Senin (11/11/2024).
Selain itu, ada hak dan etika digital. Perlindungan data dinilai lemah dan rentan terhadap pembobolan data yang menjadi tantangan bagi perkembangan ekonomi digital dan pemerintahan digital.
“Diperlukan penguatan transparansi terkait algoritma dan interaksi pengguna di platform,” kata Shimomura.
Tantangan lainnya adalah masalah polarisasi di ruang gema. Platform dapat memperluasnya dan memisahkannya ke dalam kelompok pilihan.
Shimomura mengatakan algoritma dalam platform memisahkan orang-orang dengan pendapat berbeda. “Hanya mengutarakan pendapat yang serupa dengan pendapat Anda saja akan menimbulkan perpecahan,” ujarnya. (dem/dem) Simak video di bawah ini: Video: Kantor Penerangan Dorong Transformasi Digital Indonesia di Era Prabowo Artikel Tambahan Media Sosial Shopee Live, Bikin Bisnis UMKM & Brand Lokal Makin Kuat