JAKARTA, ILLINI NEWS – Pesawat terbang menjadi transportasi andalan banyak orang ketika ingin bepergian ke luar kota atau luar negeri. Umumnya banyak orang yang ingin mendapatkan tempat duduk dekat jendela agar bisa melihat langit atau bersandar ke samping.
Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa jendela pesawat berbentuk oval atau bulat?
Kapten Steve, seorang pilot veteran, mengungkapkan bahwa dahulu kala jendela pesawat berbentuk persegi. Namun setelah beberapa kali terjadi kejadian pesawat rusak dan hancur akibat pola jendela persegi, bentuk ini akhirnya diubah demi alasan keamanan.
Kapten Steve mengungkapkan melalui akun TikTok pribadinya (@captainsteeeve) bahwa pesawat dengan jendela persegi dibuat 70 tahun lalu. Namun desain jendela ini justru menimbulkan sederet masalah bagi pesawat saat mulai mencapai ketinggian ribuan kaki.
Menurut Kapten Steve, saat pesawat terbang di ketinggian 30 ribu kaki, hampir seluruh sudut jendela retak. Bahkan, beberapa pesawat sempat hancur karena adanya retakan kecil di tepi jendela pesawat.
Dia menjelaskan, tekanan udara yang tinggi menyebabkan bagian samping jendela persegi pesawat robek.
“Semuanya dimulai pada tahun 1950an. Banyak pesawat penumpang dirancang dengan jendela persegi. Di Eropa, banyak teknisi melihat masalah ketika pesawat mulai terbang lebih tinggi dan membutuhkan tekanan udara lebih besar,” kata Kapten. Steve, Kamis (21/11/2024) mengatakan. .
“Mereka (para insinyur) ‘kehilangan banyak pesawat di udara’. Pesawat hancur total karena retakan kecil terbentuk di sudut jendela persegi. Jika tekanan menyebabkan banyak retakan tipis ini, kerangka pesawat akan hancur total. , ”lanjutnya.
Setelah banyak pesawat rusak dan hancur karena cacat desain, para insinyur akhirnya menemukan cara untuk memecahkan dan menghindari masalah serupa di masa depan. Alhasil, desain pesawat direstrukturisasi dengan mengubah bentuk jendela.
Perubahan desain jendela dari persegi menjadi oval juga membuat pesawat lebih kuat, tidak mudah retak, dan tidak menimbulkan masalah dalam penerbangan.
“Setelah dilakukan analisa menyeluruh, mereka (insinyur) mengatakan bahwa jendela pesawat akan didesain ulang menjadi bulat. Desain ini lebih kuat dan tidak retak,” jelas Kapten Steve.
“Sejak itu, pesawat tidak lagi mengalami masalah dengan jendela retak [di ketinggian ribuan kaki],” lanjutnya.
(rns/rns) Simak videonya di bawah ini: Video: Warga Indonesia Makin Gemar Olah Raga, Produsen Alat Olah Raga Makin Untung Artikel Selanjutnya Kelapa Dilarang Naik Pesawat, Ini Alasannya