ILLINI NEWS JAKARTA – Direktur Program INDEF Aisha Magfiruha Rachibini mengatakan tahun depan akan menjadi periode penting untuk membangun fondasi Emas Indonesia. Sehingga pemerintahan baru perlu langkah-langkah cerdas untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi ke depan.
Terlebih lagi, terdapat banyak tekanan dari dinamika politik domestik dan global. Tekanan dalam negeri terutama datang dari berbagai sektor ekonomi utama yang menjadi penopang pertumbuhan negara. Salah satunya adalah industri pengolahan.
Industri manufaktur yang menjadi tulang punggung perekonomian mengalami penurunan permintaan dan produksi yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari angka PMI (Purchasing Managers Index) September 2024 sebesar 49,2 yang mengindikasikan berada dalam fase kontraksi. Penutupan pabrik-pabrik besar membuat jumlah kehilangan pekerjaan (PHK) di Indonesia mencapai 52.993 pada September 2024.
“Namun dengan kepemimpinan baru, kita tidak boleh putus asa,” kata Esha pada Konferensi Ekonom 2024 di Jakarta, Selasa (12/3). Pemerintah sebagai nahkoda berharap perekonomian Indonesia mencapai pelabuhan kesejahteraan sosial. / 2024).
Menurut INDEF, ada empat kelompok utama yang bisa dijadikan modal untuk memperkuat perekonomian. Yang pertama adalah perlindungan kemandirian pangan dan energi dalam perekonomian berkelanjutan. Kedua, sinergi antara industri, investasi, UKM dan lapangan kerja. Ketiga, koordinasi keuangan, moneter dan keuangan. Keempat, memperkuat sumber daya manusia untuk pembangunan yang berkualitas.
Aisha menyimpulkan: “Kami berharap ini menjadi motivasi penting untuk menghadapi tantangan ke depan. Terlebih lagi, pertumbuhan Indonesia adalah tanggung jawab bersama dan kita selalu dapat berkontribusi dan bekerja sama untuk Indonesia yang progresif dan inklusif.”
Sekadar informasi, INDEF 100 Economists bertujuan untuk menyumbangkan pemikiran, gagasan, dan pendapat terkini yang disampaikan para ekonom kepada pemerintahan baru sebagai strategi perbaikan kondisi perekonomian saat ini dan masa depan.
Forum ini akan menjadi wadah bagi para ekonom Indonesia untuk berdiskusi untuk mendapatkan saran dan gagasan yang dapat memperkuat kebijakan untuk mempercepat perekonomian Indonesia. Selain itu, dalam acara tersebut juga diluncurkan buku berisi kontribusi 100 ekonom Indonesia yang akan dipersembahkan kepada Presiden RI, Prabowo Subianto. .