Jakarta, ILLINI NEWS – Tentara Israel membakar Rumah Sakit Indonesia (RS) di Gaza utara pada Senin waktu setempat. Faktanya, fasilitas kesehatan ini merupakan satu dari tiga rumah sakit yang berfungsi sebagian dari total 10 rumah sakit di kabupaten tersebut.
Merujuk surat kabar “The National” Uni Emirat Arab (UEA), Kementerian Kesehatan Gaza memberitakan langsung hal tersebut dengan mengacu pada saksi yang memberikan keterangan. Dilaporkan juga bahwa tentara Israel membakar gedung-gedung tempat ribuan orang mencari perlindungan.
Rumah sakit di Beit Lahia, utara Jabaliya, juga menjadi sasaran langsung, kata kementerian merujuk RS Indonesia di Gaza, yang dikutip Selasa (22/10/2024).
“Genset terkena bom dan akibatnya listrik padam, akibatnya pasien meninggal setelah peralatan oksigen terputus. Staf rumah sakit harus menguburkan jenazah di dalam fasilitas medis karena pembatasan yang ketat. gerakan mereka. pengepungan,” tambahnya
Bahkan kemungkinan untuk memprioritaskan korban luka sudah tidak ada lagi karena sebagian besar korban luka kemarin meninggal karena banyaknya korban jiwa, ujarnya.
Saksi Yousri Garmoutn (37) juga mengatakan, kejadian itu merupakan aksi pembakaran. Dilaporkan bahwa Israel membakar gedung-gedung tempat orang mencari perlindungan di Beit Lahya.
“Penduduk Israel tidak berhenti menggunakan metode pembakar dan pembongkaran selama operasi ini. Setiap hari kami melihat kepulan asap membubung di mana-mana,” ujarnya.
“Tentara Israel kemarin membakar banyak bangunan di sekitar Rumah Sakit Indonesia yang terkenal dengan banyak tempat berlindung. Meski ledakan terus berlanjut, api tidak berhenti dan asap mencapai sebagian besar wilayah utara Jalur Gaza,” tambahnya. .
Iman Wadi (31), salah satu pengungsi Palestina yang terpaksa mengungsi dari salah satu shelter di sekitar RS Indonesia, mengamini hal tersebut. Dia tiba di Gaza bersama ibu, anak dan tiga saudara kandungnya setelah menggerebek tempat perlindungan tentara Israel pada Sabtu malam.
“Para prajurit tiba Sabtu pagi,” kata Wadi Milli.
“Setelah dua jam, mereka memerintahkan semua remaja dan anak laki-laki berusia di atas 10 tahun turun dari kamar mereka menuju taman. Mereka membawa mereka ke tempat yang tidak diketahui dengan todongan senjata, memukuli dan menyiksa mereka,” tambahnya.
“Mereka membakar tempat penampungan dekat rumah sakit Indonesia dan memperingatkan kami untuk tidak melihat ke kiri atau ke kanan, karena nyawa kami akan dalam bahaya.
Ratusan ribu orang diyakini masih terkepung akibat serangan Israel di Gaza. Setidaknya 200.000 orang telah terjebak di kamp pengungsi Jabaliya di Gaza utara selama 17 hari, tanpa ada bantuan yang diizinkan masuk.
Mobilitasnya sangat terbatas dan kondisinya semakin memburuk dari hari ke hari. Hanya tiga dari 10 rumah sakit di Gaza utara yang berfungsi sebagian.
Rami Youssef (26) dan keluarganya termasuk di antara mereka yang dikepung oleh tank Israel di bagian barat Jabaliya. Mereka tidak memiliki akses terhadap makanan atau air, dan pemboman terus berlanjut.
“Sama sekali tidak ada jalan keluar; “Siapa pun yang mencoba masuk atau keluar kamp dengan cara apa pun selain cara yang ditunjukkan oleh tentara akan dibunuh di tempat.”
PBB sendiri menuntut otoritas Israel untuk mengakses bagian utara Jalur Gaza mulai Jumat. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi dari Israel.
Komitmen Presiden Prabowo terhadap Gaza
Sementara itu, Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina pada acara pengambilan sumpah. Berpegang teguh pada prinsip kolonialisme, penindasan, dan solidaritas internasional, Indonesia terus memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina di tengah konflik yang semakin parah.
“Kita mempunyai prinsip bahwa kita harus bersatu, kita harus membela masyarakat yang tertindas di dunia ini. Makanya kita dukung kemerdekaan rakyat Palestina,” kata Prabovo dalam pidato pertamanya usai dilantik sebagai presiden republik. . Indonesia pada hari Minggu.
Ia mengaku akan melanjutkan bantuan kemanusiaan yang sebelumnya telah dikirimkan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Termasuk mengirimkan tenaga medis dalam jumlah besar untuk memberikan bantuan di Gaza dan Rafah.
“Saat ini kami memiliki dokter yang bekerja di Rafah, Gaza, dengan risiko yang sangat tinggi. Dokter dan perawat kami bekerja di Rafah, Gaza bersama saudara-saudara kami dari Uni Emirat Arab,” ujarnya.
“Kami mempersiapkan seluruh rumah sakit militer dan kemudian rumah sakit lainnya untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban perang yang tidak adil,” tambah Prabowo.
(sef/sef) Tonton video di bawah ini: Video: Israel Bakar Rumah Sakit Indonesia di Gaza Artikel selanjutnya 7 Update Gaza! Menteri Israel “menikam” Netanyahu dari belakang – Prabowo