JAKARTA, ILLINI NEWS – Pembayaran atau transaksi jalan tol non tunai, halte atau arus pelabuhan bebas multi jalur (MLFF) masih dalam tahap penyelidikan. Kajian pemanfaatan teknologi contactless hendaknya dilihat dari berbagai faktor.
“MLFF sedang dikaji oleh BPKP dan itu prosesnya. Yang paling efektif dan efisien itu yang tepat,” kata Menteri Pekerjaan Umum Todi Hongoto di Jakarta, Senin (25/11/2024).
Proses peninjauan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan melihat beberapa faktor, antara lain biaya atau investasi, keuntungan dan kerugian penggunaan, serta manfaat yang diterima.
Pasalnya, aliran yang dikembangkan Jasa memiliki struktur yang mirip dengan MLFF. Flo adalah tol berbasis teknologi RFID yang terhubung dengan aplikasi Let It Flow di smartphone.
Makanya saya bilang multiple technology (proses appraisal), bukan satu. BPKP mengkaji semuanya, kata Dodi.
Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) baru-baru ini merilis Ikhtisar Hasil Pemeriksaan (IHPS) mulai tahun 2024 dan seterusnya dan BPK memperkenalkan sistem transaksi nirkontak tanpa uang tunai berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF). Perkiraan implementasi. Pembangunan jalan tol tidak sesuai aturan.
Seperti dikutip dari IHPS I 2024, “Sistem transaksi contactless cashless berbasis MLFF tidak sepenuhnya sesuai dengan kriteria penerapan skema tersebut.
Berdasarkan temuan tersebut, BPK merekomendasikan agar Menteri PUPR mengarahkan Ketua BPJT untuk mengkaji tuntas perjanjian kerja sama pelaksanaan proyek sistem transaksi nirsentuh tunai berbasis MLFF. Evaluasi harus memperhatikan aspek mulai dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan dan akuntabilitas. (pgr/pgr) TONTON VIDEO DI BAWAH INI: Menteri Pekerjaan Umum Ungkap Nasib Skema MLFF