JAKARTA, ILLINI NEWS – Ketidakpastian mengenai pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven. Hal ini telah mendorong harga emas ke level tertinggi baru sepanjang masa, dan hanya tinggal beberapa poin lagi untuk mencapai level US$2.800 per troy ounce.
Pada perdagangan Selasa (22/10/2024), harga emas di pasar spot ditutup menguat 1,06% menjadi US$ 2.748,38 per troy ounce. Penutupan tersebut merupakan yang tertinggi yang pernah terjadi pada harga emas. Reli tersebut juga memecahkan rekor negatif emas yang turun 0,02% pada perdagangan Selasa.
Sedangkan hingga pukul 05.28 WIB Rabu (23/10/2024), harga emas di pasar spot melemah 0,05% menjadi US$2.747,09 per troy ounce.
Harga emas naik lebih dari 1% pada perdagangan Selasa karena ketidakpastian pemilu AS dan geopolitik Timur Tengah meningkatkan permintaan aset-aset safe-haven dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS untuk memperkuat AS. Munculnya warna biru.
Emas batangan, yang dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, naik 33% tahun ini, menurut berbagai laporan. Suku bunga rendah meningkatkan daya tarik memegang emas.
“Ketegangan geopolitik masih menjadi pendorong utama, dan dengan dua minggu menjelang pemilu AS, persaingan akan terus berlanjut, sehingga ketidakpastian politik yang ekstrim akan menjadikan emas sebagai tempat yang aman,” ujarnya Peter A. Zaner Metals seperti dikutip Reuters.
“Memang benar jika keadaan memanas di Timur Tengah, kita akan melihat harga emas di atas US$3.000 sebelum akhir tahun, namun saya perkirakan harga akan sedikit lebih rendah pada kuartal pertama tahun 2025,” kata Grant. Faktor lain yang mendorong peristiwa ini adalah besarnya pusat-pusat bank.
Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat Kamala Harris mengungguli Presiden petahana dari Partai Republik Donald Trump dengan perolehan suara 46% berbanding 43%, menurut jajak pendapat Reuters.
“Dengan munculnya Kamala Harris sebagai kandidat dari Partai Demokrat, menyempitnya perolehan antara kandidat presiden dari Partai Demokrat dan Republik telah menyebabkan ketidakpastian mengenai hasilnya, yang mendukung emas,” kata analis di BNP Paribas.
Dari sudut pandang teknis, Relative Strength Index (RSI) emas saat ini berada di angka 74 menunjukkan bahwa harga emas sedang bergerak ke wilayah “overbought”.
Tidak mengherankan jika harga emas terus naik di tengah kenaikan indeks dolar AS dan imbal hasil Treasury AS.
Selasa (22/10/2024) lalu, indeks dolar AS menguat hingga 104,075 pada perdagangan. Indeks tersebut mencapai level tertinggi sejak awal Agustus 2024. Sementara itu, imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun juga naik menjadi 4,18%, tertinggi sejak akhir Juli 2024. Emas terus turun tepat di belakang dolar dan imbal hasil Treasury AS yang meningkat. .
Riset ILLINI NEWS
[email protected] (melihat/melihat) Simak video di bawah ini: Prabowo: Sangat Down, Tak Bisa Ditawar!