JAKARTA, ILLINI NEWS – China telah menemukan deposit emas baru sebanyak 300,2 ton. Deposito baru akan membuat Tiongkok kaya akan emas.
Reuters melaporkan, 300,2 ton emas ditemukan di kedalaman 2.000 meter di Pengjiang, Provinsi Hunan. Selain itu, kandungan emas di kedalaman 3.000 meter bisa melebihi 1.000 ton. Nilai penghematannya sekitar 600 miliar CNY atau 89,2 miliar US$. Jika dirupiahkan, angkanya mencapai Rp 142,24 triliun (US$1 = Rp 15.870).
Sekolah Geologi Hunan juga menemukan lebih dari 40 tambang emas di kedalaman 2.000 meter di Provinsi Pingjiang. Kadar emas tertinggi adalah 138 gram per ton.
Cadangan emas umumnya mengacu pada porsi aset yang dapat diambil dari suatu perekonomian.
Menurut Dewan Emas Internasional, Tiongkok adalah produsen emas terbesar di dunia, menyumbang 10 persen emas dunia pada tahun 2023.
Tiongkok mengonsumsi emas sebanyak 741.732 metrik ton pada Januari hingga September 2024, sedangkan produksinya mencapai 268.068 ton. Hal ini berarti terjadi kekurangan pasokan sehingga bergantung pada impor untuk penyelesaian dalam negeri
China yang tadinya punya 3.000 ton emas, kini berpeluang mengejar negara lain seperti Afrika Selatan (5.000 ton) dan Rusia (11.100 ton).
Namun, mencari uang itu bukannya tanpa masalah. Tantangan teknis pengeboran pada kedalaman lebih dari 3.000 meter memerlukan teknologi modern dan investasi besar, yang dapat mempengaruhi efisiensi.
Di sisi lain, penelitian ini juga mempunyai implikasi politik yang penting. Ketegangan global, mulai dari perang di Rusia dan Ukraina hingga Timur Tengah, terus menjadi aset kuat bagi emas. Dengan naiknya harga emas, Tiongkok dapat memperkuat perekonomiannya dalam menghadapi gejolak pasar global, sekaligus mengurangi dampak melemahnya dolar AS terhadap perekonomiannya.
Indonesia, salah satu produsen emas terbesar di dunia, tentu harus mencermati perkembangan ini. Dengan kandungan emas sebesar 2.600 ton, Indonesia masih memiliki banyak potensi untuk ditingkatkan eksplorasinya, terutama di kawasan penting seperti Grasberg. Jika dikelola dengan baik, Indonesia dapat memanfaatkan kenaikan harga emas untuk meningkatkan mata uang domestiknya.
Secara global, penemuan ini akan mempengaruhi perkiraan cadangan emas global yang sebelumnya dicatat USGS sebesar 59.000 ton. Dengan adanya permintaan emas dalam investasi dan industri, penelitian semacam itu menjadi kunci untuk menjaga kestabilan pasokan emas ke pasar global.
Riset ILLINI NEWS
(menyematkan/menyematkan)