Jakarta, ILLINI NEWS – Apple baru saja merilis seri iPhone 16 pada awal September lalu. Berbagai pembaruan diberikan, baik dari segi hardware maupun software.
Apple pertama kali memperkenalkan tombol kameranya pada seri iPhone 16. Penambahan perlengkapan tersebut menjadi salah satu alasan mengapa biaya produksi iPhone 16 lebih tinggi dibandingkan iPhone 15.
Selain itu juga terjadi kenaikan harga suku cadang lain yang menyebabkan kenaikan harga pokok produksi yang disebut dengan Bill of Materials (BOM).
Menurut laporan TD Cowen, rata-rata model iPhone terbaru memiliki biaya produksi US$32 (Rp495.000) lebih mahal dibandingkan pendahulunya.
Namun biaya produksi asli iPhone 16 masih jauh lebih rendah dibandingkan harga eceran.
Misalnya iPhone 16 Pro Max 256GB yang dijual seharga US$1.199 (Rp 18,5 juta). Menurut TD Cowen, biaya produksi model ini sebenarnya hanya US$485 (Rp 7,5 juta), dilansir AndroidHeadlines, Jumat (4/10/2024).
Harga US$485 sudah termasuk suku cadang, kotak, dan perakitan. Sementara biaya produksi iPhone 15 Pro Max model yang sama diperkirakan lebih murah yakni US$ 453 (Rp 7 jutaan).
Apple mematok harga model iPhone 16 sama dengan iPhone 15. Artinya, keuntungan yang didapat perusahaan untuk model iPhone 16 lebih kecil dibandingkan iPhone 15, meski masih jauh dari harga uang.
Perlu diketahui juga bahwa selain biaya produksi, Apple juga harus menekan biaya penjualan berupa iklan dan promosi lainnya.
Harga produksi atau BOM ini hanya memberikan gambaran tentang harga iPhone 16 saat ini yang akan dibeli masyarakat dengan harga termahal. Semoga bisa membantu! (Fab / Fab) Simak videonya di bawah ini: Video: Persaingan ketat, iPhone dikalahkan HP China Artikel berikutnya iPhone 16 Pro Max Terungkap, Simak Bocorannya