Jakarta, ILLINI NEWS – Indonesia akan segera berganti pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden baru terpilih Prabowo Subianto. Presiden terpilih Prabowo mengundang Subianto pada Senin (14/10/2024) jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.
Prabowo telah memanggil lebih dari 100 nama yang diyakini masuk dalam kabinetnya.
Diundang 49 orang yang merupakan calon menteri yang akan menjabat pada periode 2024-2029. Sementara itu, sekitar 60 orang berkumpul untuk seruan pencalonan wakil menteri (wamen) dan kepala lembaga.
Dari 49 orang yang diundang ke Kertanegara, Senin pekan lalu, setidaknya ada lima nama yang dikaitkan dengan emiten Bursa Efek Indonesia (BEI).
Namun, dari 60 orang yang diundang ke Kertanegara pada Selasa lalu, hanya satu nama yang tampaknya dikaitkan dengan emiten BEI.
Lantas siapa saja mereka dan apa tindakannya serta apa penilaiannya? Berikut rangkuman Riset ILLINI NEWS.
Tercatat, dari emiten yang terkait dengan saham Kabinet Prabowo-Gibran, terdapat empat emiten yang masih merugi sehingga indikator Price Earning Ratio (PER) masih berada di angka negatif yakni PT Mahaka Media Tbk ( ABBA), PT Mahaka Radio Tbk (MARI), PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Selain itu, harga saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) serta PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) tercatat di bawah Rp50 per saham atau tercatat di papan pemantau khusus. Dimana tindakan VIVA masih menunggu keputusan.
Dari 11 emiten yang disebutkan di atas, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) memiliki valuasi murah dengan price-to-book value (PBV) di bawah angka satu.
Sementara itu, ada tiga saham yang dihargakan wajar dengan PBV satu, yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), dan PT Pradik Gunatama Tbk (PGUN).
Riset ILLINI NEWS
[dilindungi email]
(melihat/melihat) Tonton video di bawah ini: Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tak Bisa Ditawar!
