illini berita Peneliti Ungkap Harta Karun di Kerak Bumi yang Menakjubkan

Jakarta, ILLINI NEWS – Dasar laut yang sulit bagi manusia masih penuh kejutan. Para ilmuwan telah menemukan “kekayaan” kehidupan di dasar laut yang tidak pernah diduga. 

Penemuan baru yang menarik adalah lubang hidrotermal laut dalam, laut hangat dan kaya mineral di tengah Samudera Pasifik.

Ekosistem laut dalam yang beracun dicirikan oleh panas dan tekanan ekstrem, mineral beracun, dan kurangnya sinar matahari. Spesies yang hidup di sana sangat unik dan terus berkembang.

Baru-baru ini para ilmuwan mengungkap misteri yang lebih dalam, yaitu bahwa kehidupan tidak hanya ada di sekitar ventilasi hidrotermal, tetapi juga di bawahnya, yakni di dalam gua-gua bumi.

“Di bawah dasar laut, di bawah perut yang mengalirkan air hangat, komunitas hewan berkembang biak,” kata penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.

Menurut salah satu tim peneliti, Sabine Gollner dari Royal Dutch Institute for Sea Research, mereka awalnya mulai melakukan eksperimen berbeda. Namun, mereka menemukan sesuatu yang tidak terduga di sebuah lubang di permukaan.

Tim peneliti melaporkan penemuan cacing raksasa (Riftia Pachyptila), siput dan cacing laut lainnya yang hidup di liang bawah dasar laut.

Kawah ini terbentuk dari lapisan lava yang membeku, tingginya sekitar 10 cm dan berada sekitar 2.500 meter di bawah permukaan laut.

“Kami langsung tahu bahwa kami telah menemukan sesuatu yang besar,” kata Gollner.

Temuan ini menunjukkan bahwa larva cacing tabung dan hewan lainnya terbawa air dari ventilasi hidrotermal ke ventilasi tempat mereka menetap dan tumbuh.

Meski udara bisa sangat panas, namun lingkungan sekitar tidak terlalu ekstrim. Banyak makhluk hidup di dekat lubang dengan suhu udara sekitar 20 derajat Celcius.

Namun, hewan yang hidup di sana tidak mencapai cahaya, mereka mengembangkan kemampuan menghasilkan energi dengan cara lain.

Untuk penelitian ini, para ilmuwan hanya bisa melihat lapisan pertama di bawah dasar laut, namun dengan beberapa lapisan panjang di bawah permukaan, kemungkinan besar hewan tersebut hidup di bawah laut.

“Mungkin saja makhluk yang lebih besar berada tidak terlalu jauh, tapi kita tidak tahu,” kata ahli hidrogeologi Universitas California Andrew Fisher.

Makhluk yang lebih kecil, terutama yang bergerak, bisa masuk lebih dalam asalkan punya sumber makanan, tambahnya. (fab/fab) Tonton video di bawah ini: Video: Menperin umumkan iPhone 16 dan Apple jatah investasi 16 miliar Ariary Artikel selanjutnya Ingin jadi pusat Asia, Jepang mau buka roket Taiwan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *