Jakarta, ILLINI NEWS – Orang terkaya di Asia Mukesh Ambani harus mengakui kekalahan dari Elon Musk. Sebelumnya, kedua miliarder tersebut berusaha meyakinkan pemerintah India untuk mengatur alokasi spektrum satelit sesuai kepentingan mereka.
Ambani, yang saat ini mengendalikan industri telekomunikasi India melalui Reliance Jio, meminta pemerintah India untuk melelang spektrum tersebut. Alasannya, hal itu akan membantu pengusaha lokal untuk bersaing melawan gempuran penyedia layanan internet satelit asing seperti Starlink.
Sebab, lelang spektrum akan memaksa penyedia layanan berinvestasi besar-besaran di India. Reliance Jio pasti mendapat manfaat karena membangun infrastrukturnya di India.
Di sisi lain, Elon Musk yang berencana menghadirkan Starlink Internet ke India telah meyakinkan pemerintah daerah bahwa berbagi spektrum adalah solusi terbaik. Sebab mekanisme ini sudah menjadi tren global.
Musk juga menegaskan lelang spektrum hanya akan menguntungkan Ambani yang saat ini mendominasi industri telekomunikasi India.
Pemerintah India akhirnya mengabulkan keinginan Musk. Selain itu, peluncuran resmi Starlink di India akan menyebabkan perang harga.
Kutipan dari Reuters Jumat (18/10/2024) Reliance khawatir setelah $19 miliar
Menurut sumber orang dalam, Ambani khawatir akan kehilangan pelanggan data dan suara di masa depan seiring dengan berkembangnya teknologi yang lebih maju. Saat ini satelit Starlink juga menyediakan layanan yang terhubung langsung ke ponsel dan dapat digunakan untuk tanggap bencana di Amerika Serikat (AS).
Jika perang harga terjadi, para ahli mengatakan Starlink berada dalam posisi yang lebih baik. Itu karena Starlink memiliki 6.400 satelit aktif di orbit rendah Bumi.
Reliance, sementara itu, bermitra dengan penyedia satelit Astra yang berbasis di Luksemburg. Menurut CelesTrak, Reliance berencana menyebarkan hanya 38 satelit.
“Starlink dapat memangkas harga secara agresif karena tidak perlu menambah satelit lagi,” kata Tim Farrar, analis industri satelit di TMF Associates.
Ambani telah menyediakan data gratis pada paket selulernya. Namun Musk mungkin juga menggunakan praktik serupa untuk mengintimidasi pemain domestik di India.
Di Kenya, Musk menetapkan harga berlangganan Starlink sebesar $10 per bulan, dibandingkan dengan $120 di AS. Operator lokal Kenya, Safaricom, mengajukan keluhan kepada regulator lokal pada bulan Juli lalu dan meminta Starlink untuk bekerja sama dengan penyedia jaringan seluler lokal untuk mencegah layanan asing merugikan bisnis lokal.
Di India, layanan broadband berkecepatan tinggi Reliance Jio berharga $10 per bulan. Biaya router gratis untuk pelanggan dengan langganan jangka panjang. Layanan ini memiliki 30% pangsa pasar broadband India.
Starlink, di sisi lain, berencana menawarkan paket data internet tanpa batas dan menargetkan pelanggan bisnis, menurut sumber industri.
Reliance dan Starlink tidak menanggapi permintaan konfirmasi.
India merupakan pasar telekomunikasi terbesar kedua setelah Tiongkok. Terdapat 42 juta pengguna internet broadband dan 904 juta pengguna seluler di jaringan 4G dan 5G.
Menurut DataReportal, penetrasi Internet di India akan mencapai 52,4 persen pada awal tahun 2024. Masih ada 25.000 penduduk desa yang belum memiliki akses internet. Masih banyak daerah yang belum memiliki akses broadband fiber, bahkan di perkotaan.
Tahun lalu, Musk mengatakan Starlink akan membantu meningkatkan akses internet di wilayah terpencil di India.
Masyarakat sudah menyaksikan pertarungan antara Kasturi dan Ambani. Reuters melaporkan pekan lalu bahwa Ambani masih melobi New Delhi untuk melelang spektrum satelit.
Musk kemudian menanggapi hal ini di platform.
“Saya akan menelepon Ambani dan menanyakan apakah dia harus mengizinkan Starlink bersaing memperebutkan Internet demi kepentingan rakyat India,” canda Musk. (Fab/Fab) Tonton video di bawah ini: Video: Musk membuat robot taksi, Tesla berhenti membuat mobil listrik Artikel berikutnya Menjajah RI Saja Tidak Cukup, Starlink ingin mengambil alih Zimbabwe