berita aktual Baru Dilantik Prabowo Langsung Dapat 8 Kado, Termasuk dari AS!

Jakarta, ILLINI NEWS – Resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan mendapat delapan bingkisan gembira, salah satunya datang dari Amerika Serikat (AS).1. Inflasi rendah

Hadiah pertama yang akan diterima Prabowo Gibran di masa jabatan barunya adalah terkait kondisi inflasi yang semakin dingin.

Inflasi indeks harga pangan (IHK) Indonesia masih tetap rendah di seluruh komponen hingga September 2024 yaitu sebesar 1,84% y-o-y, dan masih berada dalam kisaran target Bank Indonesia (BI) sebesar 2,5±1%.

Inflasi inti juga masih berada dalam kisaran sasarannya yaitu sebesar 2,09% yoy dan inflasi volatil food (VF) menurun menjadi 1,43% yoy dibandingkan 3,04% yoy pada bulan sebelumnya.

Turunnya inflasi MF didorong oleh meningkatnya stok pangan seiring berlanjutnya musim panen, eratnya sinergi pengendalian inflasi oleh Kelompok Pengendali Inflasi Pusat atau Daerah (TPIP/TPID) melalui Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan Nasional (GNPIP) dan pengaruh dampak dasar terhadap harga pangan.

Ke depan, Pemerintah dan BI meyakini inflasi IHK akan terkendali sesuai sasaran.

“Ke depan, Pemerintah dan BI meyakini inflasi IHK akan terkendali dalam kisaran sasarannya. Inflasi inti diperkirakan tetap terjaga sejalan dengan ekspektasi inflasi yang sesuai sasaran, kapasitas perekonomian tetap kuat dan responsif, permintaan domestik, inflasi impor terkendali sejalan dengan dampak positif kebijakan stabilisasi nilai tukar rupee, serta perkembangan digitalisasi” Mengutip siaran pers Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada Jumat (18/10/2024).

Hadiah berikutnya datang dari Bank Sentral AS, Federal Reserve System (Fed), yang pada September lalu mulai mengubah atau menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam empat tahun.

Pada bulan lalu, Kamis (19/09/2024), The Fed mengejutkan dunia dengan memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5,0%, 50 basis poin di atas ekspektasi pasar. Pengurangan ini merupakan yang pertama sejak Maret 2020, empat tahun lalu saat awal pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, sejak Maret 2022 hingga Juli 2023, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 525 basis poin. Setelah itu, mereka mempertahankan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September 2023 hingga Agustus 2024, atau lebih dari setahun.

Dalam keterangannya, The Fed menjelaskan pihaknya memangkas suku bunga karena yakin inflasi AS bergerak menuju kisaran targetnya sebesar 2%. Namun, faktor utama di balik pengurangan 50 basis poin adalah tingkat pengangguran yang meningkat pesat di AS.

“Mengingat perkembangan inflasi dan keseimbangan risiko, komite memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin,” tulis The Fed.3 dalam situs resminya. BI rate juga sedang turun dan era suku bunga rendah akan segera dimulai

Bank Indonesia (BI) juga sejalan dengan The Fed yang rupanya juga memangkas suku bunga pada September lalu. Pasalnya, kebijakan tersebut diambil sehari sebelum The Fed mengejutkan pasar dengan penurunan suku bunga agresif sebesar 50 bps.

Kebijakan BI pada bulan lalu memutuskan untuk menurunkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6%. Suku bunga program deposito juga diturunkan menjadi 5,25%, dan suku bunga program lending menjadi 6,75%.

Keputusan ini sejalan dengan prakiraan inflasi yang rendah pada tahun 2024 dan 2025 yang terkendali sesuai target pemerintah sebesar 2,5 plus minus 1%, memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dan perlunya upaya memperkuat pertumbuhan. perekonomian nasional ke depan,” kata Gubernur BI Perry Vargio dalam konferensi pers, Rabu (18/09/2024).

Secara keseluruhan, dampak penurunan suku bunga awal, dan kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut seiring dengan menurunnya inflasi, akan menjadi sebuah berkah di masa-masa awal pemerintahan Prabowo-Gibran.

Ke depan, penurunan suku bunga dan kembalinya ke level rendah akan memberikan suntikan likuiditas yang lebih besar di pasar, penyaluran pinjaman yang lebih besar akan menjadi modal bagi sektor produksi, yang kemudian akan mendorong perekonomian menjadi lebih positif. Cadangan devisa RI tebal

Hadiah selanjutnya datang dari cadangan devisa (cadev) RI yang masih cukup gemuk. BI mengungkapkan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2024 masih tinggi yakni sebesar US$149,9 miliar.

Meskipun posisi ini turun dibandingkan posisi pada akhir Agustus 2024 ($150,2 miliar), neraca Indonesia masih cukup untuk membiayai 6,6 bulan impor, yaitu 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri negara, yang jumlahnya melebihi cukup. . Standar impor sekitar 3 bulan.

“Bank Indonesia mengapresiasi cadangan devisa yang mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata Ramdan Danny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Senin (10/07/2024). ).

Ke depan, BI meyakini cadangan devisa masih cukup untuk menopang ketahanan sektor eksternal. Prospek ekspor tetap positif, neraca transaksi modal dan finansial akan terus menunjukkan surplus seiring dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian negara dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung terjaganya stabilitas eksternal 5. Rupee menguat, menjadi lebih stabil

Seiring dengan anak tersebut, yang tetap gemuk, prospek penurunan suku bunga AS terus berlanjut. Mata uang Garuda terpantau berubah dan menjadi lebih stabil dalam beberapa bulan terakhir.

Pada tahun ini, rupiah mencapai posisi termahal terhadap dolar AS pada bulan Juni yakni mencapai Rp 16.400/US$.

Pada kuartal III-2024, rupee menguat di atas 7%. Posisi dolar menyentuh level Rp 15.000/US$ pada akhir September.

Rupiah kemudian kembali melemah pada bulan Oktober, namun masih berada pada area yang cukup stabil di bawah Rp 15.500/US$.

Rupiah berakhir di Rp 15.460/US$ pada akhir perdagangan Jumat (18/10/2024), menurut data Refinitiv. Pada siang hari, rupee menguat 0,19%, mempertahankan tren positif selama tiga hari berturut-turut. Dengan demikian, pada pekan ini rupee menguat 0,74.

6. Asing kembali lagi, pasar saham bergairah

Penguatan rupiah seiring dengan kembalinya dana asing ke Indonesia. Pasar saham juga gembira.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai rekor tertinggi 7.905,39 pada perdagangan langsung Kamis (19/09/2024) bulan lalu setelah menguat 0,97% dalam intraday.

September, yang sebelumnya merupakan bulan kerusuhan, menjadi periode emas dengan masuknya dana asing dalam jumlah besar.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan pembelian bersih luar negeri mencapai Rp 21,91 triliun pada September. Selama sepekan, asing juga mencatatkan beli bersih di seluruh pasar hingga mencapai Rp1,21 triliun, membaik dibandingkan penjualan bersih pekan sebelumnya sebesar Rp4,56 triliun.7. Booming komoditas dimulai lagi

Hadiah berikutnya datang dari potensi lonjakan komoditas yang akan terus berlanjut berkat penurunan suku bunga AS, yang akan menjaga Indeks Dolar AS (DXY) tetap stabil.

Biasanya, ketika DXY turun, dolar akan terlihat lebih murah dibandingkan mata uang lainnya, sehingga meningkatkan minat untuk membeli komoditas tersebut.

Dalam hal ini, Indonesia yang merupakan salah satu eksportir barang terbesar di dunia tentu akan diuntungkan sehingga neraca perdagangan Indonesia akan terus surplus.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar $3,26 miliar pada September 2024. Ini merupakan surplus selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Plt. Kepala BPS Amalia Adingar Widyasanti mengatakan surplus perdagangan pada September 2024 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, namun lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

“Posisi surplus September 2024 ditopang oleh surplus barang nonmigas sebesar $4,62 miliar dengan surplus terbesar adalah bahan bakar mineral, lemak nabati dan hewani (HS15) dan baja (HS72). “, kata Amalija. dalam pengumuman resmi statistik (BRS), Selasa (15 Oktober 2024).8. PDB RI akan melampaui rekor $5.000 per kapita

Terakhir, hadiah yang akan diterima Prabowo-Gibran di awal masa jabatannya adalah kemungkinan produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia mencapai US$5.000 per kapita pada akhir tahun ini.

Ini adalah titik balik bagi negara ini untuk memiliki standar hidup yang lebih baik. PDB per kapita sebesar $5.000 juga penting bagi investor yang ingin berinvestasi di Indonesia. Pasalnya, mereka mempunyai lebih banyak peluang untuk pengembangan bisnis di Indonesia, khususnya di sektor barang konsumsi.

Pencapaian $5.000 ini begitu penting sehingga muncul ungkapan “perekonomian suatu negara dimulai ketika PDB per kapitanya $5.000”.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), PDB per kapita Indonesia mencapai USD 4.919,7 atau sekitar Rp 79,06 juta per tahun (USD 1 = Rp 16.070) pada akhir tahun 2023. Rata-rata pendapatan bulanan mencapai Rp 6,6 juta per bulan.

“PDB kita akan berada di atas $5.000. Ini merupakan tonggak sejarah yang signifikan. Jika kita memiliki PDB per kapita sebesar $5.000, kita akan mempunyai pendapatan lebih untuk membeli kebutuhan tersier. Kita tidak lagi hanya membeli kebutuhan pokok saja,” kata CEO JP Morgan Sekuritas. Indonesia, Henry Wibowo, ILLINI NEWS.

Ia menambahkan, dengan meningkatnya pendapatan untuk pembelian kebutuhan tersier, maka investasi terkait kebutuhan tersier diperkirakan akan meningkat. Ini termasuk barang konsumsi dan sektor keuangan. Kondisi ini akan sangat mendorong investor masuk ke Indonesia.

Menurutnya, Indonesia akan sangat menarik di mata investor.

RISET ILLINI NEWS (tsn/tsn) Simak video di bawah ini: Prabowo: Benar-benar hilir, tidak ada negosiasi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *