JAKARTA, ILLINI NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 6,07% sepanjang November 2024. Ini merupakan kinerja terburuk sejak September 2020.
Penurunan kinerja indeks pasar saham utama Indonesia dibarengi dengan aksi beli besar-besaran oleh investor asing. Berdasarkan data RTI, asing yang keluar dari pasar Indonesia mencapai Rp 15 triliun di pasar reguler dan Rp 15,26 triliun di seluruh pasar pada November 2024.
PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk atau BDKR mengalami penurunan harga saham Indonesia terbesar sepanjang bulan November dengan penurunan 76,87%.
Saat ini di posisi kedua ada PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) yang harga sahamnya anjlok 65%. Disusul PT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI), PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS), PT Mitrakomunikasi Nusantara Tbk (MKNT), dan PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) yang turun 5%.
Berikut daftar emiten dengan penurunan aktivitas peternakan paling signifikan selama bulan November:
Meskipun demikian, beberapa saham telah mencatatkan kinerja yang kuat di pasar saham Indonesia yang sedang kering.
Harga saham PT Jakarta International Hotels and Development Tbk atau JIHD berhasil menguat 455,1% sepanjang bulan November, menjadikannya bulan perdagangan yang positif.
Performa terbaik selanjutnya dibukukan oleh PT Metro Realty Tbk (MTSM) dan PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) yang harga sahamnya menguat 238,64% dan 232,71% pada perdagangan sebulan terakhir.
Berikut daftar emiten yang kinerja sahamnya naik sepanjang November:
Riset ILLINI NEWS (Ras/Etnis)